[caption id="attachment_357327" align="aligncenter" width="557" caption="Foto pak SBY di Gedung Kanselir Jerman (dok pribadi)"][/caption]
Sebagai orang Indonesia yang ikut datang saat Bundeskanzleramt atau Gedung Kanselir Jerman mengundang untuk ke-16 kalinya masyarakat umum pada open house tanggal 30-31 Agustus 2014 ybl, tentu saja saya senang dan bangga melihat foto presiden RI ikut terpajang diantara para kepala negara dunia yang diterima ibu Merkel di kantornya. Dan merupakan keberuntungan pula saat kami berlibur di Berlin, Open House Gedung Kanselir dan Kementrian Pemerintah Jerman sedang berlangsung.
Tema Open House kali ini '25 tahun Kebebasan dan Kesatuan', sesuai dengan kembali bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat setelah tembok pemisah dibuka 25 tahun yang lalu. Ditambah dengan Kanselir Jerman sekarang berasal dari Jerman Timur, menambah istimewa momen Open House ini bagi saya dan mungkin bagi pengunjung lainnya.
Pagi sekitar jam 9 pagi kami sudah check out dari hotel pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus itu, walaupun kami tahu Open House baru dibuka jam 10 pagi, tapi kami sudah mengira pasti antrian sudah panjang. Dan betul saja, antrian sudah mengular di depan gerbang Kantor Kanselir Jerman, padahal ketika itu waktu baru menunjukkan jam 9.30 pagi. Polisi terlihat berjaga-jaga di mana-mana, pemeriksaan dilakukan dua lapis pertama mengecek supaya tidak ada tas besar dibawa masuk dan pemeriksaan kedua pemeriksaan yang lebih teliti seperti mau masuk pesawat di gerbang utama.
[caption id="attachment_357329" align="aligncenter" width="567" caption="(dok pribadi)"]
![14098673552010094616](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098673552010094616.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_357333" align="aligncenter" width="565" caption="dok pribadi"]
![1409867955469473530](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409867955469473530.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Untungnya antrian berjalan cukup lancar, saat pintu dibuka tepat pukul 10 pagi. Musik dari orkestra pun terdengar mengalun dari halaman gedung saat kami berhasil melewati pemeriksaan. Para polisi yang memeriksa dan para pegawai yang menyambut di gedung terasa ramah dan karpet merah telah digelar seperti layaknya menyambut tamu kenegaraan. Para pengunjung pun (termasuk saya) mulai sibuk memotret sana sini.
Gedung Kanselir ini mulai dibangun di masa Kanselir Kohl, tapi diresmikan oleh Kanselir Schröder tahun 2001, saat ibukota Jerman pindah dari Bonn ke Berlin. Gedung Kanselir yang sering disebut Mesin Cuci karena bentuknya yang memang mirip mesin cuci ini, hari itu tampak ramai dan ramah.
[caption id="attachment_357334" align="aligncenter" width="568" caption="dok pribadi"]
![1409868046165431802](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409868046165431802.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Di depan pintu masuk gedung tampak mobil dinas ibu Merkel Audi A8 limousin tahan peluru bernomor polisi O 2 dan 3 motor polisi Vorrijder bermerek BMW sudah terpajang. Sekilas mobil dinas ibu Merkel ini tidak ada bedanya dengan mobil Audi A8 lainnya, hanya kacanya terlihat banyak lapisannya.
[caption id="attachment_357330" align="aligncenter" width="458" caption="dok pribadi"]
![14098678521286198875](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098678521286198875.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_357332" align="aligncenter" width="603" caption="dok pribadi"]
![14098678872010883933](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098678872010883933.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Pengunjung mulai mengerumuni mobil dan motor polisi, pengunjung bahkan boleh mencoba naik motor polisi dan mengajukan pertanyaan apa saja mengenai motor polisi itu. Puas memotreti ini semua, kami mulai masuk gedungnya. Lantai batu abu-abu dan dekorasi sederhana tidak mengesankan mewah sama sekali. Perhatian saya langsung tersedot melihat foto ke-7 mantan Kanselir Jerman, mulai dari Konrad Adenauer, Ludwid Erhard, Kissinger, Willy Brandt, Helmut Schmidt, Helmut Kohl dan Schröder.
[caption id="attachment_357335" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409868149806678574](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409868149806678574.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Sambutan ibu Merkel ditayangkan dalam film di ruangan dekat foto-foto mantan Kanselir dipajang. Sayangnya, memang kami tidak bisa datang pada hari Minggunya, di mana bukan film yang menyambut para pengunjung Gedung tapi ibu Merkel asli. Kunjungan selanjutnya melihat ruang rapat ibu Merkel dengan para mentrinya, ruangan paling besar di gedung itu dijelaskan oleh beberapa staf setempat. Saya perhatikan peralatan audio di ruangan itu pun bermerek Bosch, orang Jerman memang patut bangga ya pada produk dalam negerinya, mulai mobil dinas Kanselir, motor polisi dan sekarang peralatan audio pun buatan dalam negeri. Hm ...
[caption id="attachment_357337" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![14098682641671123347](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098682641671123347.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Selanjutnya kami ke taman, di taman sudah tampak Helikopter Kenegaraan ibu Merkel. Setelah ngantri, kami pun ingin bisa melihat Heli milik ibu Merkel seperti terlihat di foto berikut ini. Kesan mewah tampak tidak terlihat, tapi memang terlihat nyaman dan sangat fungsional. Kesederhanaan ibu Merkel ini cukup menyolok, pilihan rumah tinggal saja ibu Merkel lebih memilih rumah kontrakan di Tengah Berlin daripada pindah ke Rumah Dinas di Gedung Kanselir.
[caption id="attachment_357336" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409868208483102379](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409868208483102379.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_357339" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409869462329984899](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409869462329984899.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Akhir kunjungan di Gedung Kanselir ini kami tutup dengan duduk-duduk menikmati acara yang disedikan untuk keluarga di halaman belakang Gedung Kanselir, ada panggung dan musik serta diskusi, ada permainan-permainan untuk anak-anak dan tentu saja ada warung-warung makan.
Suasananya sangat menyenangkan apalagi ditambah cuaca yang juga sangat cerah membuat lagu Happy dari Pharrell Williams yang mengalun riang ... I'm a hot air balloon that could go to space .... dari panggung membuat suasana bertambah ceria. Saya senang dapat ikut dalam Open House Gedung Kanselir ini, Merkel atau mentri-mentrinya terasa dekat dan tersentuh oleh rakyatnya, saya kira kita pun di Indonesia mulai memasuk era dekat dengan pelaksana pemerintahan, ya ... semoga saja. (ACJP)
[caption id="attachment_357338" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![14098694081416333942](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098694081416333942.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)