[caption id="attachment_357332" align="aligncenter" width="603" caption="dok pribadi"]
![14098678872010883933](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098678872010883933.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
Pengunjung mulai mengerumuni mobil dan motor polisi, pengunjung bahkan boleh mencoba naik motor polisi dan mengajukan pertanyaan apa saja mengenai motor polisi itu. Puas memotreti ini semua, kami mulai masuk gedungnya. Lantai batu abu-abu dan dekorasi sederhana tidak mengesankan mewah sama sekali. Perhatian saya langsung tersedot melihat foto ke-7 mantan Kanselir Jerman, mulai dari Konrad Adenauer, Ludwid Erhard, Kissinger, Willy Brandt, Helmut Schmidt, Helmut Kohl dan Schröder.
[caption id="attachment_357335" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409868149806678574](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409868149806678574.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
Sambutan ibu Merkel ditayangkan dalam film di ruangan dekat foto-foto mantan Kanselir dipajang. Sayangnya, memang kami tidak bisa datang pada hari Minggunya, di mana bukan film yang menyambut para pengunjung Gedung tapi ibu Merkel asli. Kunjungan selanjutnya melihat ruang rapat ibu Merkel dengan para mentrinya, ruangan paling besar di gedung itu dijelaskan oleh beberapa staf setempat. Saya perhatikan peralatan audio di ruangan itu pun bermerek Bosch, orang Jerman memang patut bangga ya pada produk dalam negerinya, mulai mobil dinas Kanselir, motor polisi dan sekarang peralatan audio pun buatan dalam negeri. Hm ...
[caption id="attachment_357337" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![14098682641671123347](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098682641671123347.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
Selanjutnya kami ke taman, di taman sudah tampak Helikopter Kenegaraan ibu Merkel. Setelah ngantri, kami pun ingin bisa melihat Heli milik ibu Merkel seperti terlihat di foto berikut ini. Kesan mewah tampak tidak terlihat, tapi memang terlihat nyaman dan sangat fungsional. Kesederhanaan ibu Merkel ini cukup menyolok, pilihan rumah tinggal saja ibu Merkel lebih memilih rumah kontrakan di Tengah Berlin daripada pindah ke Rumah Dinas di Gedung Kanselir.
[caption id="attachment_357336" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409868208483102379](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409868208483102379.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
[caption id="attachment_357339" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![1409869462329984899](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1409869462329984899.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
Akhir kunjungan di Gedung Kanselir ini kami tutup dengan duduk-duduk menikmati acara yang disedikan untuk keluarga di halaman belakang Gedung Kanselir, ada panggung dan musik serta diskusi, ada permainan-permainan untuk anak-anak dan tentu saja ada warung-warung makan.
Suasananya sangat menyenangkan apalagi ditambah cuaca yang juga sangat cerah membuat lagu Happy dari Pharrell Williams yang mengalun riang ... I'm a hot air balloon that could go to space .... dari panggung membuat suasana bertambah ceria. Saya senang dapat ikut dalam Open House Gedung Kanselir ini, Merkel atau mentri-mentrinya terasa dekat dan tersentuh oleh rakyatnya, saya kira kita pun di Indonesia mulai memasuk era dekat dengan pelaksana pemerintahan, ya ... semoga saja. (ACJP)
[caption id="attachment_357338" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
![14098694081416333942](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14098694081416333942.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)