[caption id="attachment_358388" align="aligncenter" width="560" caption="dok pribadi"][/caption]
Hampir saja, saya berpikir sedang nyasar di Vietnam bukan di Praha. Tapi ini adalah Praha, Praha 4 tepatnya. Memasuki lahan seluas 250 ribu m2 ini, saya koq lebih merasa ada di Pasar Baru atau Kosambi, Bandung daripada di Praha.
Penataan toko-toko, pasar dan barang-barang yang dijual pun mengesankan bagi putra saya seperti di Pamulang katanya .... heheh ... tapi begitulah, TTTM SAPA adalah pasar Vietnam terbesar di luar Vietnam, the little Hanoi disebut oleh banyak orang.
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Little Hanoi di Praha (dok pribadi)"]
Untungnya saya ke situ bukan untuk belanja, jadi tidak menjadi kalap untuk menghabiskan Koruna yang kami miliki. Bagi orang Eropa yang suka makanan Vietnam, tempat ini adalah tempat untuk menyenangkan lidah yang tepat. Makanan Vietnam dalam bahasa Vietnam terpampang sejauh mata memandang, papan nama toko, restoran dan kantor pun semua dalam bahasa Vietnam dan Ceko. Bahasa Inggris tidak menolong sama sekali, bahasa isyarat lebih membantu.
Tahu gak saya membeli apa di salah satu toko makanannya, beli kedondong dan bengkuang! Ih senangnya, akan makan rujak tidak hanya berisi apel, mangga brasil, atau nenas thailand saja tapi dimeriahkan kedondong dan bengkuang, rasanya sudah bermain-main di lidah dan mata. Dan lucunya, kedondong dijual dengan sambel merah cocolannya ... koq mirip yah dengan kita di Indonesia. O ya ... saya juga mencoba Pho bo (setelah setengah mati menerangkan kami hanya mau kuah sapi) dan beli cakwe juga.
[caption id="attachment_358389" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
Di TTTM Sapa selain toko, pasar dan restoran adalah tempat bermukimnya perwakilan perusahaan-perusahaan Asia terutama Vietnam dan Cina. Selain itu, juga tempat pendidikan, pusat budaya dan agama Buddha serta tempat bantuan orang Vietnam melakukan integrasi di Ceko dan negara Eropa lainnya. Ada kantor pengacara, bela diri, belajar bahasa dll. Sungguh sangat beragam.
Bagi wiraswasta dan pebisnis Eropa yang mencari kontak di Asia terutama Vietnam dan Cina, tempat ini adalah salah satu tempat yang dicari. Melihat ini, membuat saya berpikir, apakah karena itu bila kita ke toko Asia di Eropa banyaknya barang dan produk Vietnam dan Cina yang ditemukan? Ke manakah orang Eropa bila mencari kontak partner dagang Indonesia selain ke kedutaan?
Ada yang mengatakan orang Indonesia gak akan melakukan bisnis seperti ini karena orang Vietnam dan Cina memang lebih militan di bidang ekonomi daripada orang Indonesia, entahlah... yang pasti saya akan senang bila bisa membeli kerupuk bandung tidak hanya di toko Indonesia di Berlin tapi juga di toko Asia di tempat kami tinggal di Jerman. (ACJP)
[caption id="attachment_358390" align="aligncenter" width="490" caption="dok pribadi"]