Gedung Parlemen di Berlin (dok pribadi)
Kalimat judul di atas, bukan ucapan saya lho tapi diucapkan dan dipopulerkan oleh walikota Berlin sendiri pak Wowereit. Berlin sebagai ibukota Jerman sejak tahun 1994, setelah Jerman Timur dan Jerman Barat kembali bersatu, memang tidak tanpa masalah.
Diantara orang Jerman, olok-olokan paling santer adalah pembangunan bandara udara Internasional Berlin Brandenburg Willy Brandtnya, yang tidak selesai-selesai sampai sekarang padahal rencana pembukaannya tahun 2012 tapi hingga sekarang belum selesai juga bahkan dana pembangunan semakin membengkak dan menggelembung karena salah desain dan konstruksi. Tak heran hal ini membuat Berlin seringkali menjadi bulan-bulanan empuk para komedian dan masyarakat Jerman.
Tapi Berlin memang sexy dan walaupun bermasalah tetap menjadi daya tarik anak muda kreatif, dinamis dan internasional. Jadi bukan hanya Jakarta saja ibukota bermasalah, Berlin pun memiliki masalahnya sendiri. Dalam hal ini malah Jakarta lebih baik dari Berlin, karena Berlin secara ekonomi memang miskin sehingga masuk dalam salah satu negara bagian yang disumbang oleh negara bagian Jerman lain yang kaya, seperti Hessen, Bayern dan Baden Württemberg.
Berlin ini bagi saya pribadi juga memiliki arti tersendiri, kota ini paling banyak mengalami perubahan. Saya pun mengalami Berlin sejak sebelum runtuhnya tembok Berlin, beberapa saat setelah tembok Berlin runtuh, kemudian 10 tahun setelah bersatunya Jerman Timur dan Barat dan kemudian tahun 2014 setelah 25 tahun bersatu. Berlin tetap menarik dan unik.
Di mana uniknya? Hal yang membedakan Berlin dengan kota saya tinggal terutama perbedaan jumlah penduduknya yang luarbiasa, kota saya tinggal hanya berpenduduk 50.000 orang, kecil bahkan desa untuk ukuran orang Indonesia, jam 7 malam suasana tengah kotanya sudah sepi. Sedangkan Berlin berpenduduk 3,4 juta jiwa, jadi hingga malam pun Berlin terasa hidup dan terang benderang. Banyak konser dan teater, mal-mal besar buka hingga tengah malam, polisi terlihat aktif di mana-mana. Bahkan ketika kami jam 9 malam masih jalan-jalan di tengah Alexanderplatz, saya menyaksikan bagaimana 4 polisi mengejar seorang laki-laki dan membekuknya. Wah .... willkommen in Berlin.
Bagi orang Indonesia dan datang dari Jakarta, merasakan Berlin mungkin akan langsung merasa betah karena suasananya tidak jauh dari Jakarta (kecuali Berlin macetnya tidak separah Jakarta). Selain itu, menariknya Berlin adalah untuk wisata juga sangat ramah dompet, angkutan umumnya baik sekali, banyak tersedia hotel murah, makan di restoran pun dibandingkan di tempat kami tinggal, lebih murah dan yang asyik adalah tempat parkir banyak yang gratis. Untuk kami sekeluarga, paling menarik tentunya bisa makan di restoran Indonesia. Hebat lho, restoran Indonesia, di mana kami makan, mendapat penghargaan atas prestasi gastronominya.
[caption id="attachment_373817" align="aligncenter" width="412" caption="restoran Indonesia di Berlin (dok pribadi)"]
Selain itu, Berlin memiliki banyak tempat menarik dan selalu penuh turis misalnya gerbang terkenal Brandenburger Tor, Check Point Charlienya, Sisa Tembok Berlin di dekat Sony Center, Pusat Pemerintahan, Gedung Parlemen, kebun binatang dan taman-tamannya, Potsdamer Platz, Gedächtniskirche, Charlottenburg dan masih banyak lagi ... o ya bagi yang suka belanja tidak akan kekurangan deh tempat belanjanya, mulai dari butik sampai Mal super megah ada di Berlin. Begitulah ... Berlin kota unik nan sexy. Selamat menikmati jepretannya (susah sekali unggah foto hari ini). (ACJP)