[caption id="attachment_376937" align="aligncenter" width="621" caption="dok pribadi"][/caption]
Banyak yang mengatakan bahwa musim gugur adalah musim pembuat melankoli. Entahlah, tapi bila jalan-jalan di pinggir danau Zürich pagi hari saat matahari lembut bersinar disuguhi alam yang demikian mendebarkan, saya yang pasti tidak jadi melankolis tapi menjadi demikian senang dan bersyukur atas kehidupan yang diberikan. Paru-paru terasa lega oleh oksigen murni, mata terhibur oleh keindahan alam yang ada, waktu seakan terhenti, hanya ada gemulai lembut daun-daun yang menari berguguran tertiup lembut angin yang menyapa.
[caption id="attachment_376938" align="aligncenter" width="367" caption="dok pribadi"]
Swiss terkenal kaya dengan danau, menurut wikipedia, jumlah danau besarnya dengan luas lebih dari 1 km2 nya ada 28 danau, banyak sekali ya ... terutama bila mengingat luas negaranya yang hanya 41.285 km2 (Indonesia luasnya 1,9 juta km2). Danau terbesar ada di Jenewa. Saya berkesempatan melihat beberapa danau indah ini, bahkan juga melihat danau Zürich dari kota Zürich, tapi bila melihat danau Zürich dari kota Rapperswill-Jona, masih saja membuat saya terhanyut, indah ... apalagi saat musim gugur saat ini.
[caption id="attachment_376941" align="aligncenter" width="595" caption="dok pribadi"]
[caption id="attachment_376939" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]
[caption id="attachment_376954" align="aligncenter" width="603" caption="dok pribadi"]
Kamera memang tidak secanggih mata, apa yang bisa dijepret tidak seindah aslinya. Tapi semoga saja, bisa sedikit menghibur. Grüezie. (ACJP)
[caption id="attachment_376940" align="aligncenter" width="396" caption="dok pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H