Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Grüezie !! Pesona Musim Gugur di Danau Zürich, Swiss

21 November 2014   11:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376937" align="aligncenter" width="621" caption="dok pribadi"][/caption]

Banyak yang mengatakan bahwa musim gugur adalah musim pembuat melankoli. Entahlah, tapi bila jalan-jalan di pinggir danau Zürich pagi hari saat matahari lembut bersinar disuguhi alam yang demikian mendebarkan, saya yang pasti tidak jadi melankolis tapi menjadi demikian senang dan bersyukur atas kehidupan yang diberikan. Paru-paru terasa lega oleh oksigen murni, mata terhibur oleh keindahan alam yang ada, waktu seakan terhenti, hanya ada gemulai lembut daun-daun yang menari berguguran tertiup lembut angin yang menyapa.

[caption id="attachment_376938" align="aligncenter" width="367" caption="dok pribadi"]

1416517060832210914
1416517060832210914
[/caption]

Swiss terkenal kaya dengan danau, menurut wikipedia, jumlah danau besarnya dengan luas lebih dari 1 km2 nya ada 28 danau, banyak sekali ya ... terutama bila mengingat luas negaranya yang hanya 41.285 km2 (Indonesia luasnya 1,9 juta km2). Danau terbesar ada di Jenewa. Saya berkesempatan melihat beberapa danau indah ini, bahkan juga melihat danau Zürich dari kota Zürich, tapi bila melihat danau Zürich dari kota Rapperswill-Jona, masih saja membuat saya terhanyut, indah ... apalagi saat musim gugur saat ini.

[caption id="attachment_376941" align="aligncenter" width="595" caption="dok pribadi"]

141651739634569737
141651739634569737
[/caption]

[caption id="attachment_376939" align="aligncenter" width="594" caption="dok pribadi"]

14165171291318432238
14165171291318432238
[/caption]

[caption id="attachment_376954" align="aligncenter" width="603" caption="dok pribadi"]

1416520399123253319
1416520399123253319
[/caption]

Kamera memang tidak secanggih mata, apa yang bisa dijepret tidak seindah aslinya. Tapi semoga saja, bisa sedikit menghibur. Grüezie. (ACJP)

[caption id="attachment_376940" align="aligncenter" width="396" caption="dok pribadi"]

1416517246734978098
1416517246734978098
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun