Kemenangan atau kesuksesan seorang calon pemimpin ditentukan oleh tim sukses dari calon pemimpin itu sendiri. Jika kinerja tim sukses tersebut bagus, maka akan berdampak pada calon yang diusungnya. Tapi sebaliknya, jika pasukan tim sukses tersebut bekerja dengan buruk, maka jangan salahkan jika calon yang diusung tersebut akan terseok-seok dalam pemilu.
Selanjutnya, sebagai calon pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyusun tim sukses yang solid, agar tim yang dibentuk menjadi efektif. Anggota tim sukses harus diisi oleh orang-orang yang kompeten dan berpengalaman dalam pemenangan pemilu, bukan diisi oleh orang-orang yang tidak mempunyai pengalaman yang mumpuni. Jika hal itu sampai terjadi, maka cita-cita kemenangan orang yang diusung akan sulit untuk dicapai.
Kejadian semacam ini, baru saja terjadi pada tim pemenangan Ahok di Pilgub DKI 2017 mendatang. Diketahui, salah satu koordinator tim Buzzer Ahok melakukan tindakan yang sangat fatal. Tindakan tersebut, bisa-bisa dapat menurunkan popularitas Ahok yang selama ini masih di atas angin. Koordinator tim buzzer Ahok tersebut bernama lengkap Dede Budhyarto, melalui akun sosial medianya (twitter) dengan akun @Kangdede78 , ia berulah dan melakukan tindakan sangat fatal.
Menurut informasi, pria yang akrab disapa kang Dede tersebut melakukan fitnah melalui akun twitternya, terhadap pengusaha tersohor dan pemilik MNC Group sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Menurut Kang Dede, HT memiliki dendam pribadi terhadap Ahok. Dendam tersebut terjadi disebabkan karena HT tidak diberikan izin oleh Ahok untuk mendirikan sebuah apartemen di kawasan daerah Kemang.
Tuduhan fitnah kang Dede tersebut sontak menjadi perbincangan hangat di twitter. Banyak netizen yang mulai terpengaruh dan percaya terhadap pernyataan fitnah kang Dede tersebut. Menanggapi hal itu, pihak MNC Group langsung mengklarifikasi fitnah tak berdasar kang Dede tersebut, pihak MNC Group menyatakan bahwa MNC Group tidak mempunyai kaitan bisnis sama sekali di kemang. Jangankan untuk mendirikan apartemen, sebidang tanah di kawasan Kemangpun MNC Group tidak punya.
http://warungkopi.okezone.com/thread/524028Â
Jika MNC Group melakukan klarifikasi terhadap fitnah kang Dede. Berbeda dengan reaksi yang dilakukan oleh pihak Partai Perindo. Partai Perindo melalui ketua LBH DPP Partai Perindo justru menindaklanjuti fitnah kang Dede tersebut dengan melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri. Langkah itu dilakukan agar untuk menjadikan kang Dede menjadi jera dan berhati-hati jika menggunakan sosial media. Dede Budhyarto dilaporkan ke Bareskrim Mabespolri dengan tuduhan pelanggaran UU ITE dan pencemaran nama baik.
Kang Dede Fitnah HT, atau Kang Dede Fitnah Ahok dan HT…??
Baru-baru ini, perwakilan LBH DPP Partai Perindo dipanggil oleh Bareskrim untuk menjadi saksi atas laporannya terkait fitnah kang Dede terhadap HT. ada kabar mengejutkan setelah LBH dipanggil oleh Bareskrim. Kabar tersebut adalah, Ahok juga akan dipanggil oleh Bareskrim Mabes Polri untuk dijadikan saksi terkait laporan yang sama. Ahok dibuat lelah oleh timnya sendiri, setelah kemarin bolak balik KPK dan BPK, sekarang Ahok malah akan dibikin bolak-balik kembali oleh timnya ke Bareskrim Mabes Polri.
Sepertinya, Bareskrim akan memanggil Ahok untuk dijadikan saksi, karena Bareskrim mempertanyakan tuduhan fitnah tersebut. Pernyataan tentang HT yang tak diberikan izin oleh Ahok untuk mendirikan apartemen di daerah Kemang, apakah hal itu benar adanya dan terkonfirmasi dari Ahok..? Ataukah hal itu hanya pernyataan mengada-ada dari Kang Dede sendiri..??
Jika, pernyataan kang Dede tersebut benar-benar dari Ahok, berarti fitnah kang Dede tersebut memang perintah dari Ahok, mengingat kang Dede adalah kepala tim sukses Ahok di pilgub DKI mendatang. Akan tetapi jika pernyataan kang Dede tersebut bukan berasal dari Ahok, berarti kang Dede sudah memfitnah dua orang sekaligus, yakni Ahok dan Hary Tanoe. Kang Dede memfitnah HT dengan mencatut nama Ahok, dan menyatakan bahwa seolah-olah pernyataan tersebut berasal dari Ahok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H