“Buat mas aja!” jawab nya sambil lari ke arah jembatan.
Awal nya sih gue ngerasa biasa aja, hingga pada akhirnya..
“Mbaakk!! Jangan loncat!” Dia mau loncat dari jembatan UI? Apes nya gak ada siapa-siapa di sana, dan itu lah yang membuat gue dengan TERPAKSA berusaha menahan tuh cewek stress..
“Mbak, jangan mbak! Bahaya..” Ujar gue sambil menahan kaki nya yang hampir masuk ke danau dari atas jembatan.
“Lepasin gue!” bentak dia. “Lu gak tau gimana rasanya jadi gue, harus mengandung anak dari laki-laki sialan itu!”
“Mbak, mbak gak sendirian kok!” gue berusaha sok-sok an memberi pencerahan. “Hidup ini belum berakhir, meskipun mbak dan bayi mbak di kandungan di sia-sia kan sama laki-laki itu. Tapi percaya deh, di luar sana ada kok laki-laki yang sudah di takdir kan sama tuhan untuk menjadi bapak dari anak ini. Cinta itu gak memandang status kok..”
“Beneran?”
“Iya..”
“Ya udah, kalau gitu mas mau gak nikahin gue..”
Gue pun diem, makan rumput terus loncat-loncat. “Kalau gitu mending mbak loncat aja deh, saya ikhlas kok. Silahkan, dari pada saya yang kena damprat!”
END.