Mohon tunggu...
krisyunian pradana
krisyunian pradana Mohon Tunggu... -

Twitter: @KrisyunianYp Facebook: Krisyunian Yasir Pradana Ghost writter, traveler, young bussiness man.. Owner of pudding sutra cibubur 29 june 1998 Amazingtrip296.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Treat Her Better (Karena Cinta Ada Setelah Kemapanan)

27 November 2016   20:53 Diperbarui: 27 November 2016   21:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mendengar kata terakhir gue, Figo pun terlihat emosi dan membentak gue dengan kasar. “Jaga omongan lu ya! Gue tau lu orang kaya, tapi gak seharusnya profesi bapak gue lu singgung juga! Gue gak masalah lu mau pacaran sama Vania karena gue sadar diri, tapi kalau lu mulai menghina keluarga gue, lu berhadapan sama gue!”

 “Ngomong sama pengacara gue, karpet masjid!” ujar gue sambil berlalu pergi tanpa mempedulikan teriakannya yang terus-terusan memanggil gue karena tersinggung.

 Sore itu, mungkin karena gue terlalu emosi dan kesal dengan Figo, cowok anak marbot masjid itu. Langsung saja gue serempet tuh anak pakai mobil gue, dia pun kepleset ke got di pinggir jalan dengan baju yang basah dan kotor.

 Jum’at sore, gue dan Vania tiba di bandara Changi, Singapura. Tepatnya di terminal kedatangan internasional. Gue menggandeng Vania dengan perasaan bahagia, bisa ngajak orang yang gue sayang jalan ke tempat yang bagus di luar Indonesia. Mungkin begitu lah yang biasa gue lakuin untuk bikin cewek yang gue sayang bahagia.

 “Akhirnya lu datang juga!” ujar Regan begitu ketemu sama gue dan Vania di bandara. “Langsung jalan aja yuk, atau pada mau makan di mana nih?”

 “Gampang lah,” jawab gue. “Oh iya, Van. Nanti lu langsung ke hotel aja ya terus check in. Gue mau naruh barang dulu di apartemennya Regan. Nanti gue nyusul kok. Oh iya, by the way ini temen kampus gue yang kemarin gue ceritain, Vania namanya.”

 “Owh, Regan..” Kata Regan sambil menyodorkan tangannya.

 “Vania. Udah lama kenal sama Alvin?”

 “Ya gitu deh. Kita satu SMA kok..”

 Ternyata apartemen Regan jauh lebih mewah dari pada punya gue yang di Kuala Lumpur, gak percaya gue.. Regan pun langsung menekan tombol pada remot televise pintar nya, lalu mengambilkan gue dua kaleng root beer.

 “Emang saingan lu, tuh cowok gak apa-apa?” tanya Regan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun