[caption id="attachment_49901" align="alignright" width="300" caption="Garuda In-flight Personal Entertainment System dengan layar LCD di setiap bangku penumpang kelas bisnis dan ekonomi pada pesawat Boeing 737-800. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Suatu pagi yang biasa, 30 Desember 2009. Mendekati penghujung tahun, saya berangkat dari Jogja menuju Jakarta untuk menjadi pembicara di workshop fotografi sore hari di hari yang sama. Bepergian dengan menumpang maskapai Garuda Indonesia dari Jogja ke Jakarta, dan ke berbagai tujuan lain yang diterbangi Garuda, sudah merupakan rutinitas harian. Hal yang istimewa pada hari itu adalah pesawat Garuda yang saya tumpangi. Bernomor penerbangan GA 205, pagi itu pesawat yang saya tumpangi berkode registrasi PK-GMD. Sepintas, dari luar terlihat "livery" baru Garuda, sama seperti Boeing 737-800 baru milik Garuda lainnya. Begitu masuk ke dalam kabin, langsung merebak bau khas sistem pendingin udara yang masih baru. Sepintas saya berpikir ini adalah unit pesawat baru. Lantas, saya pun mendapati kursi-kursi penumpang berbalut warna-warna baru. Kursi-kursi di kelas bisnis berwarna merah hati, sementara kursi penumpang kelas ekonomi berbalut paduan warna coklat dan coklat tua. Berbeda dengan warna kursi sebelumnya, yang berwarna biru. Kursi baru kelas bisnis malah lebih mewah, seperti kursi untuk penerbangan internasional jarak jauh. [caption id="attachment_49943" align="aligncenter" width="500" caption="Suasana kabin Boeing 737-800 baru Garuda Indonesia dengan in-flight entertainment system. Foto dibuat ketika saya baru masuk pesawat dan layar LCD belum dinyalakan. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Kabarnya baru ada 5 unit Boeing 737-800 milik Garuda yang dilengkapi in-flight entertainment (IFE) ini. Kelima unit ini dikabarkan berkode registrasi PK-GMA, PK-GMC, PK-GMD, PK-GME dan PK-GMF. Unit yang sudah dikirim ke Garuda dan sudah beroperasi adalah tiga yang disebut pertama, termasuk PK-GMD yang saya tumpangi. Dua sisanya masih dalam tahap penyelesaian dan delivery. Dari seorang awak pesawat yang berbincang dengan saya dalam penerbangan Garuda lainnya, Manado (MDC)-Makassar (UPG)-Jakarta (CGK), diperoleh kabar bahwa salah satu dari PK-GMA dan PK-GMC dialokasikan untuk rute Jakarta-Perth. PK-GMD sendiri saya jumpai dalam dua kesempatan berbeda dan berselang beberapa hari selalu menerbangi rute Jakarta-Jogja. Konon, 14 Boeing 737-800 Garuda pertama adalah bekas maskapai penerbangan lain, meski masih berjam terbang rendah. Maskapai-maskapai itu seperti Ryanair (Irlandia), Inter Airlines (Turki), ATA Airlines (AS), Air Europa (Spanyol) dan Air Berlin (jerman). Sementara Boeing 737-800 terbaru yang di-delivery akhir 2009 ini bener-benar baru gres dari pabrik Boeing untuk Garuda. Konon pula, selain 5 pesawat pertama yang sudah disebut tadi, masih ada 5 unit lagi yang menyusul di-delivery: PK-GMG, PK-GMH, PK-GMI, PK-GMJ dan PK-GHK. [caption id="attachment_49953" align="aligncenter" width="500" caption="Layar sentuh yang responsif di bangku penumpang kelas ekonomi sebagai kelengkapan IFE di Boeing 737-800 baru Garuda Indonesia. Foto di wallpaper layar berupa foto-foto khas Indonesia dan berganti-ganti sehingga tak membosankan. Tercantum pula nomor kursi. Kalau saja di kelas bisnis atau kelas utama nomor kursi bisa diganti dengan nama penumpang, tentu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap Garuda. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] IFE di Boeing 737-800 Garuda ini dilengkapi sistem Audio Video On Demand (AVOD). Jadi penumpang bisa memilih melalui layar sentuh LCD di bangku masing-masing film dan musik yang hendak dinikmati selama perjalanan. Ada banyak film yang tersedia, semua baru-baru, dan ada banyak pilihan jenis film: Indonesia, India, barat dan beberapa film Asia. Musik pun demikian, ada banyak menu yang cukup nyaman di-navigasi-kan pada layar sentuh LCD yang responsif. [caption id="attachment_49958" align="aligncenter" width="500" caption="Pilihan game pada IFE di Boeing 737-800 Garuda Indonesia, yang semakin membikin penumpang betah untuk membunuh waktu dalam perjalanan. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Saya sempat mencoba menonton film dari banyak pilihan yang tersedia. Tapi, begitu tersadar bahwa lama penerbangan Jogja-Jakarta tak lebih dari 1 jam, maka saya pindah menu untuk menjajal game. Game favorit saya untuk membunuh waktu, Sudoku ternyata tersedia bersama-sama game-game lain. Rilis resmi Garuda menyebutkan bahwa IFE di pesawat baru ini menyediakan 25 in-flight movies, 10 TV programs, 35 album musik dan 25 interactive video games. Dalam hati saya membatin, seandainya bisa punya kesempatan menumpang Boeing 737-800 baru Garuda ini untuk penerbangan panjang. Misalnya penerbangan Jakarta-Medan (MES) yang memakan waktu 2 jam 15 menit nonstop atau penerbangan nonstop Jakarta-Manado yang menghabiskan waktu 3 jam. Sejak 2005, Garuda membukukan catatan yang baik. Garuda Indonesia berangsur-angsur mengecilkan kerugian dari Rp 811 milyar pada 2004 menjadi Rp 688 milyar pada 2005, lantas mengecil lagi menjadi Rp 197 milyar pada 2006. Tahun 2007 menjadi titik balik Garuda yang mencatat keuntungan Rp 60 milyar. Tahun berikutnya 2008, Garuda mencatatkan keuntungan bersih Rp 699 milyar. Armada Garuda Indonesia saat ini diperkuat oleh jajaran 3 unit Boeing 747-400, 2 unit Airbus A330-200, 6 unit Airbus A330-300, 12 unit Boeing 737-300, 19 unit Boeing 737-400, 5 unit Boeing 737-500, dan 15 unit Boeing 737-800.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H