Mohon tunggu...
Kristo Ukat
Kristo Ukat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dosen di STP St. Petrus Keuskupan Atambua-Kefamenanu-Timor-Nusa Tenggara Timur

Menulis, Membaca, Fotografi, Bertualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Penciptaan dan Cipta Lagu

8 Agustus 2021   09:43 Diperbarui: 8 Agustus 2021   10:08 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia mencipta lagu, berasal dari bahan yang telah diadakan dan disediakan oleh Allah. Ilustrasi (Dokpri)

Allah memanggil manusia ke dalam eksistensinya (keterikatan pada bumi dan hidup yang berasal dari Allah) dan menyanggupkan kepadanya tugas perajin seni.

Manusia yang merupakan citra Allah tampil lebih dari sebelumnya oleh karena daya cipta seninya, dan ia menunaikan tugas itu terutama dengan membentuk bahan kemanusiaannya sendiri, lalu melaksanakan penguasaan kreatif atas alam semesta yang ada di sekitarnya. 

Oleh cinta kasih Sang Seniman Ilahi menyalurkan kepada seniman manusiawi percikan kebijaksanaan Allah sendiri, sambil memanggil perajin seni agar ikut serta dalam kekuasaan karya cipta-Nya. 

Dalam Kitab Kejadian, semua orang dipercayai tugas untuk mengembangkan hidup mereka sendiri yang dalam arti tertentu dapat dijadikan sebagai karya seni, karya yang ulung. Namun dalam arti khas istilah tidak semua manusia dipanggil untuk menjadi seniman seniwati.

Komunikasi merupakan jalan pembuka kasih kepada sesama. Tanpa komunikasi yang baik, maka kita tidak dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri. Surat Apostolik yang ditulis Paus itu bermaksud untuk menempuh jalan dialog yang subur antara Gereja dan seniman-seniwati. 

 Dialog ialah pertukaran pikiran dengan maksud supaya pendapat atau keyakinan  masing-masing pihak jelas, sehingga dapat dipahami (bukan hanya diketahui) dengan lebih tepat. 

Berdasarkan misinya menyinari seluruh dunia dengan amanat Injil, serta menghimpun semua orang dari segala bangsa, suku dan kebudayaan ke dalam satu Roh, Gereja menjadi lambang persaudaraan yang memungkinkan serta mengukuhkan dialog dari ketulusan hati. 

Yang diharapkan adalah dialog yang terbuka mengajak umat sekalian untuk setia menyambut dorongan-dorongan Roh, serta mematuhinya dengan gembira. 

Kerinduan akan dialog seperti itu, yang hanya dibimbing oleh cinta akan kebenaran, tentu sementara tetap berlangsung pula dalam kebijaksanaan sebagaimana mestinya, dari pihak kita (Gereja) tidak mengecualikan siapa pun, termasuk mereka, yang mengembangkan nilai-nilai luhur jiwa manusia, tetapi belum mengenal Penciptanya, begitu pula mereka, yang menentang Gereja dan dengan aneka cara menghambatnya. 

Komposisi  merupakan suatu susunan musik. Istilah komposisi sebenarnya lebih pada pemberian tekanan kepada usaha pembuatan atau penyusunan musiknya, sebagai suatu hasil jerih payah yang berdasarkan skill, dan bukan sekedar hasil suatu ilham atau inspirasi. Gereja memerlukan para ahli musik juga. 

Betapa banyak karya kudus telah dikomposisi dari abad ke abad oleh tokoh yang dipenuhi dengan citarasa misteri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun