Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pray for Nanggala-402

25 April 2021   12:51 Diperbarui: 25 April 2021   12:53 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin hidup ini yang rumit

Ataukah kita sedang diuji

mengejar rahasia dunia yang sukar ditebak
Sepekan penuh dalam buku harianku
Kutuliskan kisah yang menggoncang ragaku
Satu persatu peristiwa pelik seolah lewat tanpa permisi dihadapanku
Air mataku tiba tiba berlinang memandangi di kejauhan
 peristiwa yang menyayat hati
 Membunuh ragaku dengan halus
 Wahai punggawa semesta
 Apakah inginmu pada duniaku
 Negaraku penuh duka di bulan bulan tahun ini
 Waktu itu aku sempat sejenak tertawa merangkai kata
Jika waktu itu kurelakan
Dan membiarkan januari terbang tanpa batas
Saat Februari dan maret kupandangi bumiku meledak dengan keras
April awal iklimku tiba tiba berubah seroja
Maka akhir april penantianku saat ini
kubiarkan kau menyelam tanpa batas
Mungkin saat ini itulah kerelaanku
Rahasia dunia yang tak ku tahu dan sulit tuk ku pecahkan
Ku hanya berdoa biarlah segala peristiwa boleh berlalu dalam namanya
Wahai kalian para pahlawan tetaplah bertugas
Kalian ditugaskan di lautan terdalam
Kalian tidak hilang dan juga tidak tenggelam
Kalian sedang berpatroli walaupun untuk selama lamanya
Hormat kami pada kalian
Semoga kedamaian lautan terdalam selalu menyertai misi kaliaMungkin hidup ini yang rumit
Ataukah kita sedang diuji
mengejar rahasia dunia yang sukar ditebak
Sepekan penuh dalam buku harianku
Kutuliskan kisah yang menggoncang ragaku
Satu persatu peristiwa pelik seolah lewat tanpa permisi dihadapanku
Air mataku tiba tiba berlinang memandangi di kejauhan
 peristiwa yang menyayat hati
 Membunuh ragaku dengan halus
 Wahai punggawa semesta
 Apakah inginmu pada duniaku
 Negaraku penuh duka di bulan bulan tahun ini
 Waktu itu aku sempat sejenak tertawa merangkai kata
Jika waktu itu kurelakan
Dan membiarkan januari terbang tanpa batas
Saat Februari dan maret kupandangi bumiku meledak dengan keras
April awal iklimku tiba tiba berubah seroja
Maka akhir april penantianku saat ini
kubiarkan kau menyelam tanpa batas
Mungkin saat ini itulah kerelaanku
Rahasia dunia yang tak ku tahu dan sulit tuk ku pecahkan
Ku hanya berdoa biarlah segala peristiwa boleh berlalu dalam namanya
Wahai kalian para pahlawan tetaplah bertugas
Kalian ditugaskan di lautan terdalam
Kalian tidak hilang dan juga tidak tenggelam
Kalian sedang berpatroli walaupun untuk selama lamanya
Hormat kami pada kalian
Semoga kedamaian lautan terdalam selalu menyertai misi kalian

Kupang 25 april 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun