Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Natal pada Luka dan Harapan (Covid-19)

25 Desember 2020   13:16 Diperbarui: 25 Desember 2020   13:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merenungi sunyi di balik gelapnya malam

Luka derita seolah tenggelam
Hingar bingar lampu natal menerangi seluru penjuru
Seperti terbuai dalam kelam beberapa waktu lalu

Pekan sunyi bagi seluruh negeri
Negeri yang sakit akan pandemi yang begitu pedih
Kini tiap kristiani merayakan ceria dalam hening
Di balik duka yang membuat begitu empati

Ada banyak doa dan harapan yang tak putus
Demi bangsa yang akur tanpa  liang kubur
Doa malam natal di kumandangkan sayup
Tepat pukul 00:00 kedipan mata tertutup

Melantunkan kata panjatkan puji syukur
Sembari bergumul pada safaat yang di atur
Semua bahagia menyambut kelahiran dia
Namun dibalik itu ada luka atas duka

Dan sedih di atas derita yang begitu pedih
Yang menyita begitu banyak letih
Hiasan dan terang pohon natal seolah tak terhiraukan
wewangian kue natal seolah terabaikan

dan hingar bingar kembang api seolah tak terdengar lagi
Kini serasa merenungi kurungan dalam rumah sendiri
Dalam doa dan harapan untuk waktu yang telah berlalu
Kepada masa depan yang akan datang melaju

Demi sebuah rindu akan pekan pekan silih berganti
meraup begitu banyak kenangan yang tersimpan memori
Tahun ini seolah tak terjadi kenang
Yang akan di tulis dalam  setiap bait memori senang

Natal tahun ini doaku mungkin akan sangat berbeda jauh
Doaku adalah untuk bola bumiku yang merapuh
Lekaslah sembuh bumiku
karena dunia ini butuh pembenahan yang sangat perlu

Agar setiap insan dapat kembali merdeka dalam bebas
Merangkai sejuta nestapa semesta pada kertas
Yang dirangkai dalam tarian pena cerita sejarah
Agar menjadi kenang pada masa depan yang cerah

Kupang 25 desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun