Engkau datang, katanya cinta
Merusak hingga ke dalam jiwa
Namun, hanya untuk sebuah pelampiasan
Sampai tega menghancurkan masa depan
Kau mengambil ciuman pertamanya
Kau ajarkan bagaimana caranya
Kau lakukan terus dengannya
Hingga akhirnya ia mulai terbiasa
Kau datang lagi padanya
Lalu, kau arahkan tangannya
Menyentuh bagian tertutup tubuhmu
Dari kedua gunung kembarmu,
 hingga daerah terlarang yang paling kau lindungi
Tangannya begitu kaku, hanya terdiam membisu
Kau pegang tangannya, dengan lembut mengajarkan
Hingga terdengar desahan dan erangan
Yang keluar dari mulut manismu
Seakan akan sudah terbiasa seperti itu
Entah kamu belajar dari mana
Walau tangannya masih terasa kaku
Namun kamu sangat menikmatinya
Kau lakukan berulang kali dengannya
Membiarkannya melakukan seperti biasa
Tangan yg dulu kaku kini jadi terbiasa
Hingga kini tanganmu tak lagi membantunya
Tiba tiba kamu hilang tak ada kabar
Membuatnya tersiksa karena ketagihan kisah
Menanti kamu kembali dengan sabar
Agar hasratnya dapat tersalurkan
Oh... sungguh kau itu perempuan
Tega sekali melakukan hal itu kepadanya
Membuatnya menjadi ketagihan
Lalu pergi entah kemana.
Kini dia hanya terpaku sedih
Menanti datang yang tak tau kapan kan kembali
Dengan gejolak rindu yang kau tinggalkan membekas
Tanpa pamit menghardik pulang
Gejolak richardo febrian