berdiri menatap senja dikala petang
ratap tangis atas sakit derita sesaat
linangan air mata jatuh membasahi pipi
seperti terpukul jatuh oleh kata - kata pembunuh
Apakah arti kami untuk kalian.?
Mengapa kami di anggap pembeda bagimu
padahal raupan emas kau garuk dari tanah kami
pernakah kalian kami anggap beda.?
tidak..!!
kalian adalah sama dimata kami
karena kita satu "garuda pancasila"
kita satu "bhineka tunggal ika"
apakah kami lahir dari rahim yang berbeda..?
Tidak..!!
kita lahir dari rahim yang sama "ibu pertiwi"
rahim yang sama diperjuangkan dengan tetesan dara dan keringat bangsa
kenapa kalian anggap kami beda..?
apakah karena warna kulit kami..?
apakah rambut kami yang keriting..?
kita adalah saudara dari rahim ibu pertiwi
ingatlah..!!
negeri ini bukan hanya jawa, juga bukan sulawesi atau kalimantan
negeri ini adalah Indonesia
Semboyan "bhineka tunggal ika"
walaupun berbeda tapi kita tetap satu jua
satu nusa, satu bangsa, satu bahasa yaitu indonesia
lantas apa kami bagimu
apakah kami terlahir hanya sebagai bentuk penghinaanmu
lantas pernakah warna kulitmu jadi cemohan bagi kami
kau hina kami kami diam
Ketika kau injak -injak harga diri kami sedihlah hati kami
dimanakah hati nuranimu..?
dimanakah merah putihmu yang kau agung -agungkan dan dengan bangga kau kibarkan
aku hanya terpaku meratapi pilu atas negeri
negeri yang selalu ku sanjung seanteru dunia
seperti menganaktirikan ragaku
74 tahun sudah kita dikatakan merdeka
17 agustus kita kibarkan bendera
sang saka merah putih kita banggakan
dara juang bangsa dahulu kita hening ciptakan
Namun hati dan batin kita tidak perna  merdekaÂ
ketika hati saudara serahim kau lukai hanya karena perbedaan
merdekalah wahai kaum perusak perjuangan kemerdekaan
jangan kau lecehkan ibu pertiwi dengan noda dan luka
karena ketahuilah kita sama dimata pancasila
bhineka tunggal ika akan selalu terpancar di cengkraman kaki perkasa garuda
atas impian negeri oleh bangsa yang inginkan persatuan
ROTE BARAT (NEMBRALA)
26/08/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H