Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratap Papua atas Negeri

27 Agustus 2019   01:35 Diperbarui: 27 Agustus 2019   02:12 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : (akurat.co)

berdiri menatap senja dikala petang

ratap tangis atas sakit derita sesaat

linangan air mata jatuh membasahi pipi

seperti terpukul jatuh oleh kata - kata pembunuh

Apakah arti kami untuk kalian.?

Mengapa kami di anggap pembeda bagimu

padahal raupan emas kau garuk dari tanah kami

pernakah kalian kami anggap beda.?

tidak..!!

kalian adalah sama dimata kami

karena kita satu "garuda pancasila"

kita satu "bhineka tunggal ika"

apakah kami lahir dari rahim yang berbeda..?

Tidak..!!

kita lahir dari rahim yang sama "ibu pertiwi"

rahim yang sama diperjuangkan dengan tetesan dara dan keringat bangsa

kenapa kalian anggap kami beda..?

apakah karena warna kulit kami..?

apakah rambut kami yang keriting..?

kita adalah saudara dari rahim ibu pertiwi

ingatlah..!!

negeri ini bukan hanya jawa, juga bukan sulawesi atau kalimantan

negeri ini adalah Indonesia

Semboyan "bhineka tunggal ika"

walaupun berbeda tapi kita tetap satu jua

satu nusa, satu bangsa, satu bahasa yaitu indonesia

lantas apa kami bagimu

apakah kami terlahir hanya sebagai bentuk penghinaanmu

lantas pernakah warna kulitmu jadi cemohan bagi kami

kau hina kami kami diam

Ketika kau injak -injak harga diri kami sedihlah hati kami

dimanakah hati nuranimu..?

dimanakah merah putihmu yang kau agung -agungkan dan dengan bangga kau kibarkan

aku hanya terpaku meratapi pilu atas negeri

negeri yang selalu ku sanjung seanteru dunia

seperti menganaktirikan ragaku

74 tahun sudah kita dikatakan merdeka

17 agustus kita kibarkan bendera

sang saka merah putih kita banggakan

dara juang bangsa dahulu kita hening ciptakan

Namun hati dan batin kita tidak perna  merdeka 

ketika hati saudara serahim kau lukai hanya karena perbedaan

merdekalah wahai kaum perusak perjuangan kemerdekaan

jangan kau lecehkan ibu pertiwi dengan noda dan luka

karena ketahuilah kita sama dimata pancasila

bhineka tunggal ika akan selalu terpancar di cengkraman kaki perkasa garuda

atas impian negeri oleh bangsa yang inginkan persatuan

ROTE BARAT (NEMBRALA)

26/08/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun