Mohon tunggu...
Kristoforus Gustian
Kristoforus Gustian Mohon Tunggu... Guru - Guru

Learning never ends

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir dan Bertindak Positif

19 November 2024   19:08 Diperbarui: 19 November 2024   19:18 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hidup adalah sebuah pilihan", sering terdengar ketika kita berdiskusi atau sharing pengalaman hidup dengan teman/sahabat. Kalimat ini sangat sederhana namun maknanya sangat dalam karena berkaitan dengan bagaimana kita menjalani hidup kita ke depannya. Tak jarang kalimat ini hanya sekedar omongan belaka bagi sebagian orang karena terbentur dengan berbagai kepentingan/kebutuhan yang memaksa seseorang melakukan sesuatu bukan karena pilihan tetapi karena terperangkap dalam sistem yang kadang sulit untuk keluar dari kubangan sistem itu.

Hal tersebut juga berlaku ketika seseorang memilih berpikir dan bertindak positif. Secara teori dan harapan seseorang ingin sekali berpikir dan bertindak positif, namun dalam prakteknya kadang susah diterapkan karena berbagai alasan, misalnya emosi yang tak terkontrol, terpengaruh pada hasutan orang lain, ambisi pribadi yang berlebihan, dan merasa tersaingi. Namun demikian bagi sebagian orang yang memilih berpikir dan bertindak positif akan masuk dalam proses untuk menghidupkan bukan mematikan.

Berpikir positif berarti seseorang memandang sebuah masalah dari sudut padang berbeda, yakni mencoba mencari sisi "menumbuhkan" dari sebuah masalah, menumbuhkan identik dengan adanya kehidupan dan harapan walaupun dalam kondisi "tidak ada kehidupan". Dalam menghadapi masalah yang pelik untuk diterima, misalnya ketika "difitnah atau disepelekan orang" kadang muncul keinginan untuk membalas dengan berbagai cara, namun bagi orang yang berpikir positif, yang pertama dipikirkannya adalah apakah ada pesan penting bagi hidupnya di balik situasi tersebut. Apakah ada "tumbuh" suatu yang baru dari pengalaman pahit yang dihadapi. Ketika sampai pada proses demikian, pilihannya adalah bertindak positif, melakukan sesuatu yang konstruktif dalam menangani persoalan yang dihadapi. Contoh konkret misalnya dengan berusaha mengkomunikasikan emosi atau perasaannya kepada orang yang telah memfitnah atau menjelekan dirinya, dari situ akan lahir suatu kehidupan baru yang kadang di luar dari dugaan. Sisi positifnya adalah secara batin seseorang disembuhkan dan tidak ada dendam yang membuat hidupnya terbeban dan memandang ke depan dengan cerah. Dari berpikir dan berperilaku demikian akan ada berkat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Hidup akhirnya bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain dan semuanya itu karena pilihan dan kehendak Tuhan. 

Semoga kita selalu dan senantiasa berusaha untuk berpikir dan bertindak positif karena sejatinya hidup hanya merupakan perjalanan untuk memberikan arti baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan tentu saja demi kemuliaan Tuhan. Salam berpikir dan bertindak positif karena dalam diri anda akan muncul kehidupan yang tak ternilai harganya (28.07/2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun