Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Indonesia Darurat Pornografi dan Pornoaksi

29 September 2022   18:47 Diperbarui: 29 September 2022   18:54 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angka perceraian di kota Semarang melonjak karena istri tidak mau tunduk kepada suami. Sumber: Kompas/tangkapan layar

Hal 'jual diri' menjadi seperti rahasia umum. Dengan mudah saat ini bisa mencari kaum hawa di 'dating' app, media sosial, bahkan melalui mucikari di suatu institusi (kampus/kantor/daerah).

Dengan adanya fenomena seperti ini, apakah masih berani mengatakan diri anda masyarakat modern yang berkualitas? Di saat kebebasan HAM yang semakin kelewatan, sehingga mengedepankan perilaku bebas, LGBTQ dipercaya terobosan baru yang masuk akal, serta pergaulan bebas adalah bentuk HAM sesungguhnya?

Jika hal tersebut dibenarkan, mengapa terjadi banyak pernikahan dini berakhir perceraian dini? Banyak kasus cerai di pernikahan usia dini, banyak yang tidak harmonis setelah menikah. Bahkan terpengaruh dengn melabeli dirinya menjadi perempuan tangguh dan mampu tanpa laki-laki.

Belum lagi saat ini semakin banyak orang menjadi apatis, atheis, dan agnostik. Mereka merasa agama adalah hak pribadi masing-masing. Anggapan bahwa agama justru mengusik keeksklusifan mereka semakin banyak. 

Mereka merasa bebas tanpa agama. Pernah di waktu lalu ada Universitas yang meminta untuk penghapusan kolom agama. Jika memang tujuannya untuk tidak mengotak-kotakkan individu, sah-sah saja. Namun nyatanya supaya td

Jika hal tersebut dibenarkan, mengapa HIV/ADIS terus bertambah? Apakah benar LGBTQ merupakan momok buruk di zaman dulu yang sebenarnya tidak masalah.

Sebelum menjadi korban, sebelum menjadi pasien HIV/AIDS, sadarilah dan pikirkanlah baik-baik. Kita hidup di dunia nyata, bukanlah fiksi dan kata orang. Kemarin adalah kenangan, masa depan adalah misteri. Jangan sampai meyesal, karena penyesalan selalu datang di akhir, jika datang di awal, maka itu adalah pendaftaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun