Saya sebagai seorang guru yang masih lajang tentu miria melihat fenomena tersebut. Laki-laki Indonesia seolah-olah butuh hiburan porno. Padahal Indonesia sendiri negara beragama yang mengharamkan segala bentuk pornografi dan pornoaksi. Semakin dilarang, namun semakin mencari. Dampaknya sangat berbahaya sekali.
Beberapa waktu lalu ada kasus pemerkosaan perempuan bocah SMP yang dilakukan oleh 3 orang laki-laki bocah SMP juga. Ada juga beberapa hari lalu pemerkosaan perempuan bocah SMP yang dilakukan oleh pacarnya berusia 20 tahun dengan 2 temannya, salah satunya masih berusia 14 tahun. Ketiganya adalah pengamen jalanan.
Dari sini kita sadar, edukasi seksual memang sudah berjalan, namun tindakan seksual di masa kini belum maksimal. Bahkan semakin dini manusia penasaran terhadap aksi seksual dan ingin mencobanya.
Anggapan menjaga keperawanan di masa kini bukan lagi menjadi hal menakutkan. Perempuan-perempuan masa kini semakin menganggap pemikiran mereka jauh ke depan dan modern, bahwa laki-laki bisa berbuat bebas begitu juga perempuan. Laki-laki tidak 'berbekas', perempuan tidak, itu tidaklah adil.
Fakta mengejutkan datang dari kota Depok. Survey membuktikan 70% perempuan SMP di kota Depok ternyata sudah tidak perawan. Hal ini mengagetkan Kadis Perlundungan Anak Kota Depok dan juga masyarakat luas. Kita tidak bisa menutup mata kita terhadap fakta yang ada.
Kasus HIV di Jawa Barat sendiri terus bertambah, seperti di Bandung sebanyak 410 kasus, Bogor dan Bekasi 365 kasus, Indramayu 352 kasus, dan Bekasi 217 kasus dalam kurun 6 bulan terakhir.
Pergaulan masa kini tentu sangat bahaya. Istilah 'open BO' sudah biasa didengar. Bahkan di sekolah yang saya ajar pun mereka sudah memahami hal itu. Kemudian perihal FWB (Friend With Benefit) yang dahulu biasa disebut HTS (Hubungan Tanpa Status) menjadi hal lumrah. Banyak yang mesra namun tidak ada ikatan asmara. Masih banyak lagi fenomena mengerikan yang jelas bertentangan dengan paham yang diyakini orang-orang era 90an ke atas.
Bagi kami yang bukan masyarakat millenial, tentu menolak keras hal itu. Meski memang beberapa orang masih 'munafik' akan hal tersebut. Pernah jadi pelaku secara diam-diam, pernah berniat namun menganggap hal tersebut buruk secara terang-terangan.
Moral pemuda-pemudi masa kini telahh jauh berubah dengan zaman dulu. Mereka menganggap kaum di atas mereka adalah sebuah kenorakan dan ketinggalan zaman. Mereka beranggapan bahwa kehidupan zaman dulu adalah kehidupan yang mengerikan, penuh kekangan akibat aturan norma-norma yang ada.
Saat ini, tidak lagi orang mengumbar hal-hal buruk. Gaya hidup menjadi tren masa kini. Tidak sedikit orang-orang memamerkan makanan mahalnya, jalan-jalan mahalnya, barang mahalnya, sampai penginapan mahalnya. Orang-orang berlomba-lomba untuk dapat terlihat 'mampu', meski nyatanya orang sekelilingnya tahu kondisi sebenarnya.