Emeril Khan, sosok yang tidak dikenal pada mulanya, namun kini menjadi sorotan publik Indonesia. Ternyata Emeril adalah putra sulung seorang pejabat tersohor, yakni Ridwan Kamil. Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang dikenal merakyat, jenaka, namun cerdas. Bahkan rupanya sering dianggap mirip sosok bapak Proklamator Indonesia, yaitu Ir. Soekarno.
Sebagai putra pejabat, Emeril adalah sosok yang tidak muncul di media. Bahkan akun media sosialnya pun dibuat private, sehingga wajar-wajar saja jika publik awalnya tidak mengenalinya. Namun medialah yang kemudian mengangkatnya sehingga berita dukanya kemudian menjadi trending dalam waktu sangat singkat.
Emeril Khan resmi dinyatakan wafat oleh keluarga sejak Jumat, 27 Mei 2022 meskipun dirinya belum ditemukan pada saat itu. Keluarga mengaku sudah ikhlas dan tabah akan kepergian sang sulung yang (diduga) hanyut di sungai Aare, Swiss pada saat itu. Pencarian terus dilakukan oleh pihak keamanan sungai di Swis, bahkan berita kehilangan Emeril sudah sampai ke Interpol. Pada Jumat, 10 Juni 2022 atau 15 hari kemudian, jasad Emeril ditemuka di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss.
Selama 2 minggu lebih, media menyiarkan kabar berita mengenai Emeril tanpa henti. Pantauan terkini dari pencarian, Ridwan Kamil yang bertolak ke Swiss di sela-sela pernjalanan dinas, Ridwan Kamil yang turut serta mencari jasad anaknya di bibir sungai Aare, bahkan sampai kekasih Emeril menjadi sorotan media. Tentu Indonesia seperti ikut berduka atas kehilangan Emeril, padahal Emeril pun tidak dikenal awalnya oleh masyarakat Indonesia.
Berita kepergian Emeril kepada Sang Khalik menuai banyak respon baik positif dan negatif. Ironisnya, ada yang beranggapan kematian Emeril adalah hoaks atau berita bohong, guna mendapat simpati dari rakyat Indonesia, agar Ridwal Kamil yang digadang-gadang calon kuat menjadi Presiden dapat maju dalam bursa calon presiden.
Tidak hanya itu, ada juga yang dijadikan unjuk kebolehan oleh peramal-peramal hits di media sosial bahwa Emeril sebenarnya masih hidup, namun mengalami amnesia. Ada juga yang meramalkan Emeril telah tewas di muara sungai, jasadnya berada di kedalaman 2 meter dan tertutup oleh dedaunan sehingga sulit ditemukan. Sontak hal ini menghebohkan jagat dunia maya, karena mereka yang penasaran tidak sabar menunggu kebenaran akan ramalan-ramalan tersebut. Peramal-peramal ini seolah unjuk kesaktiannya, jika benar menjadi sanjungan seperti mbak Rara sang pawang hujan, jika salah menjadi hujatan seluruh warganet Indonesia.
Pasca ditemukannya jasad Emeril, berita negatif tidak juga luput. Banyak netizen yang menyindir bahwa hal ini tidaklah lumrah. Emeril hanyalah orang biasa, warga sipil biasa. Emeril hanya putra seorang pejabat negara yang tidak sepantasnya tidak sebegitu heboh menjadi sorotan simpati bahkan empati masyarakat. Warganet menyoroti media, protokol, iring-iringan, hingga prosesi pulangnya jasad Emeril dari Swiss menuju Indonesia, dilanjutkan ke Bandung hingga ke tempat peristirahatannya terakhir.
Ridwal Kamil dikenal orang baik, jenaka, dan cerdas seperti yang telah dipaparkan di atas. Maka dari itu, apa yang dialami dan diungkapkan oleh tokoh masyarakat, akan menggema kepada seluruh pengikut atau penggemarnya. Itu wajar saja. Rasa duka dialami tokoh turut membuat mereka mencari tahu seluk beluk dari rasa duka tersebut. Maka dari itu, sosok Emeril semakin terbuka dan dikenal di masyarakat luas. Bukan Ridwan Kamil yang ingin dikasihan, namun media sosial sendiri adalah media yang membuat penggunanya bebas mengekspresikan atas perasaan penggunanya. Tidak disangka mendapat animo yang sangat besar di masyarakat.
Bukan Ridwal Kamil yang membesar-besarkan rasa dukanya, namun pengikut dan media yang mengangkatnya. Pengikut yang mencari tahu dan membagikan berita tersebut, kemudian dibuat konten-konten di media sosial seperti instagram dan facebook sebagai ungkapan simpati. Kemudian berlanjut di media sosial TikTok yang semakin membuat berita semakin besar dengan fakta-fakta atau informasi-informasi mengenai Emeril Khan. Seolah para netizen berlomba-lomba mencari informasi-informasi yang sangat dalam mengenai Emeril dan Ridwan Kamil, kemudian menjadi popularitas di seluruh media sosial Indonesia.
Terdengar juga ungkapan yang mengatakan, prosesi Emeril seperti layaknya presiden, heboh dan seperti tidak wajar. Namun perlu diketahui bahwa pejabat beserta keluarga mempunyai hak mendapat keamanan, hal tersebut sudah biasa, namun terkesan berlebihan. Oleh karena itu, keamanan yang biasa diterapkan di pejabat dan keluarganya dibuat lebih ketat, menimbang antusias masyarakat yang sangat besar. Tidak mungkin pengamanan biasa dapat mengimbangi potensi dan risiko yang besar.
Contoh saja seperti konten TikTok yang telah dibahas sebelumnya, menguak fakta dan informasi tentang Emeril. Kemudian berita-berita yang memutakhirkan informasi terkini terkait perkembangan Emeril, Ridwan Kami, dan keluarganya. Komentar-komentar manis dan pedas terkait berita Emeril di dunia maya, hingga ada aksi-aksi dari penggemar Ridwan Kamil yang rela datang dari tempat sangat jauh, hanya untuk dapat menyaksikan prosesi penerimaan jasad Emeril dan pemakamannya.
Sensitifitas yang dialami Ridwan Kamil karena menjelang pemilihan Presiden 2024 menyebabkan banyak orang menghubung-hubungkan setiap yang terjadi dengan pemilihan Presiden. Hal itu wajar dan dialami oleh setiap calon pemimpin, biasa saja. Namun memang ulah warganet dan media yang membesarkannya, bukan pihak Ridwan Kamil dan keluarga. Hal ini sama seperti perlakuan penggemar kepada artisnya, rela berjuang demi hasrat bangganya kepada artis tersebut. Sama seperti datangnya boyband Korea yang 'dijemput' para penggemar dari bandara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H