[caption caption="Armada Go-Car untuk ujian calon pengemudi Go-Car. Sumber: Josua Kristofer"][/caption]
Go-car, sebuah armada transportasi umum terbaru, setelah Grab Car dan Uber Taksi yang lebih dahulu merambah. Baru saja seminggu beroperasi, Go-Car mendapatkan cukup banyak peminat, terlihat dari jumlah pendaftar yang setiap minggunya terus berdatangan untuk mendaftar sebagai driver Go-Car.
Go-Car, sebagai bagian dari Go-Jek menjadi terobosan baru, jika kita lihat dari aplikasi layanan Go-Jek yang kian bertambah dari layanan Go-Jek (antar orang), Go-Send (antar barang), Go-Massage (layanan pijat), Go-Clean (layanan beberaih rumah), Go-Food (layanan antar makanan), Go-Box (layanan kurir barang dengan mobil pick-up atau mobil box), Go-Glam (layanan kecantikan), Go-Tix (layanan tiket), dan Go-Busway (layanan antar busway).
Berdasarkan regulasi yang ditawarkan pemerintah akhir-akhir ini, seperti STNK atas nama perusahaan, adanya pangkalan atau pool, dan tanda pengenal armada angkutan, nampaknya Go-Car mengambil langkah yang tepat. Sebagai reformasi kendaraan sesuai ketentuan Organda atau Pemerintah, Go-Car sudah cukup memenuhi persyaratannya. Hal ini menjadi bumerang bagi perusahaan angkutan transportasi umum berbasis online, yaitu Grab Taksi dan Uber Taksi.Â
Keduanya memang lebih dahulu mengaspal, namun keduanya tidak memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut, cukup sulit jika sekarang harus memenuhi persyaratan tersebut. Contohnya persyaratan STNK atas nama perusahaan, kedua perusahaan tersebut hanya menawarkan jasa aplikasi, bukan kendaraan, status kepemilikan armada sendiri adalah atas nama pribadi. Jika harus di ubah statusnya, tentu perlu mengambil alih aramada menjadi milik perusahaan, atau kembali mengeluarkan armada baru atas nama perusahaan. Rasanya cukup sulit dilakukan, karena sudah terlanjur beroperasi dalam jangka waktu yang cukup lama. Driver dan pemilik mobil tentu kesulitan dan engga melepas status kepemilikannya, manjamen juga harus di ubah mulai dari persentase keuntungan, dan kesepakatan lainnya.
Persyaratan kedua yaitu pangkalan atau pool dan bengkel, berhubungan dengan syarat pertama tentunya. Armada atas nama pribadi, sehingga penyedia aplikasi online tidak memiliki bengkel untuk armadanya. Namun, setiap armada yang beroperasi diwajibkan terdaftar dalam asuransi all risk sehingga di rasa tidak perlu adanya bengkel, bahkan pool tidak perlu karena milik pribadi, bisa parkir di rumah masing-masing driver.
[caption caption="Peserta Go-Car sedang menunggu seleksi ujian. Sumber: Josua Kristofer"]
Dalam pendaftaran calon pengemudi Go-Car kali ini, Minggu, 15 Mei 2016, diadakan di daerah Pondok Cabe, tepatnya kawasan Pelita Air Service. Peserta akan menjalani ujian administrasi, psikotes, peraturan lalu lintas tertulis, dan ujian praktik. Hal ini menjadi dasar bagi pengemudi untuk mengemudi di jalan umum dan berlaku untuk siapa saja selain pengemudi Go-Car.
Pertama-tama ujian administrasi akan diperiksa KTP dan SIMnya. Untuk SIM diperlukan SIM A, SIM B1, atau SIM B2, cukup salah satu dari ketiga jenis SIM tersebut, anda akan lolos. SIM yang dimiliki harus berstatus aktif atau masih berlaku.
Kedua, ujian psikotes dan pengetahuan lalu lintas, tidak terlalu sulit bagi anda yang pernah mengikuti ujian SIM tanpa "nembak", tes ini relatif mudah. Kejiwaan dan kecermatan anda dapat di uji di sini.
Ketiga, ujian praktik di rasa mudah sebenarnya. Namun bagi anda yang baru saja belajar mengemudikan kendaraan tentu jangan coba-coba. Ujian yang dilakukan akan mengemudikan kendaraan jenis MPV, yaitu Suzuki Ertiga, Toyota Avanza, dan Daihatsu Xenia. Bukan ketiganya, namun cukup salah satu, untuk transmisi disediakan jenis otomatis dan manual. Instruktur akan mengarahkan cara safety riding dan tata cara menggunakan kendaraan yang aman dan nyaman.
[caption caption="Peserta seleksi Go-Car bersiap-siap menjajal kendaraan ujian seleksi Go-Car "]
Dalam ujian praktik, instruktur cukup santai karena mendidik pengemudi menjadi pengemudi yang ramah kepada pelanggan dan tetap mawas diri. Instruktur mengajak dalam sekali ujian 5 orang peserta ujian dalam 1 mobil. Sambil berjalan, instruktur mengomentari setiap yang dilakukan, ujian juga tidak bersifat kaku, karena antar peserta di ajak tetap bicara dan berbincang dalam kendaraan. Suasana santai membuat peserta ujian menjadi tenang dan tetap konsentrasi terhadap ujiannya. Anda dituntut untuk dapat enghadapi berbagai macam jenis kondisi lalu lintas dan cara menghadapinya, baik pengguna motor yang nakal, kondisi manuver dalam kemacetan, dan cara melayani pelanggan dalam perjalanan.
Armada Go-Car sudah tersedia 5000 unit, namun Go-Car membutuhkan 8000 pengemudi. Armada Go-Car berstatus milik perusahaan, kesediaan pangkalan atau pool dan bengkel memudahkan pengemudi jika mendapatkan masalah di armadanya.
Status kepemilikan kendaraan di rasa menjadi terobosan baru, namun ketentuan status kepemilikan pribadi masih tersedia. Jika anda memiliki kendaraan dan ingin menjadi driver, tentu anda diperbolehkan, tetapi tentunya sesuai ketentuan perusahaan.
Setelah melalui ujian-ujian tersebut, anda telah selesai menempuh ujian. Anda diperbolehkan pulang dan menunggu pengumuman via surel (surat elektronik) atau e-mail, setelah mendapat panggilan, akan diadakan briefing dan pelatihan serta kesepakatan atau kontrak kerja. Setelah melewati itu, selamat bekerja dan mengaspal sebagai driver Go-Car. Selamat menikmati pelayanan transportasi yang aman, nyaman, dan legal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H