Di Jakarta sangat mudah dan aman mencari pelacuran, anda cukup mendatangi daerah Boker atau Gongseng yabg berada di Ciracas, Jakarta Timur. Lokasinya tepat di jalanan sebelah GOR (Gelanggang Olah Raga) Ciracas. Tempat ini beroperasi mulai pukul 20.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Tempat ini memiliki fasilitas permainan judi, pelacuran, bir, dn kafe dangdut. Tempat ini merupakan pelacuran tingkat murah, tarif pelacur di tempat ini variatif tergantung seberapa banyak orang yang mencarinya.
 Hanya dengan 200 ribu hingga 400 ribu per sekali "keluar", anda sudah dapat memakai jasanya lengkap dengan "pengaman" dan kamar. Kamar yang ala kadarnya sudah jelas menandakan tempat ini dalam tarif murah. Wanita yang ada di sana rata-rata tidak cukup cantik, namun tetap ada dengan jasa germo yang terdapat di kedai-kedai bir. Tarifnya dari 400 hingga 60p ribu saja per sekali "keluar", di tempat ini memang sistemnya adalah "keluar", tidak peduli berapa lama waktunya.
Selanjutnya kita bergerak ke kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Di tempat ini mungkin sudah menjadi rahasia umum, namun menjadi sebuah masukan untuk mengetahui keadaan di tempat tersebut. Kawasan ini tidak seperti Boker, anda dapat menemukan wanita-wanita pelacur dengan sangat mudah, wanita berdiri di sepanjang jalan dengan pakaian seksi, lengkap dengan ojeknya siap anda tawar. Anda cukup berhenti di depan mereka, anda akan ditawarkan harga-harga yang relatif sama, hanya 300 hingga 500 ribu rupiah per jamnya. Namun hati-hati, jika beruntung anda di ajak ke hotel atau losmen, jika tidak, anda hanya di ajak "bermain" di toko atau warung yang sudah tutup, jadi harus kroscek dan sepakat dahulu.
Lanjut beralih ke kawasan Kota Indah, sebuah kawasan pertokoan di jalan Pangeran Jayakarta, tempat ini memang toko di siang hari, namun diskotek dan pelacurannya beroperasi di waktu malam hari, jam operasionalnya adalah pukul 20.00 hingga 02.00 untuk diskotek dan hingga pukul 03.00 untuk pelacuran. Di tempat ini ada 4 diskotek striptis dengan pelacurannta, anda bebas memilih ingin yang mana.
Pukul 00.00 menjadi momen utama bagi pria hidung belang, tepat di waktu ini, tari tiang akan di mulai. Wanita-wanita menari di atas podium dengan tiang dan melepas pakaiannya satu persatu hingga bugil. Tapi untuk menikmati tontonan ini anda harus memesan minuman dahulu agar anda dapat duduk di tempat yang anda rasa nyaman.
Tarif wanita di tempat ini seragam, untuk wanita di akuarium (ruangan dengan kaca transparan agar dapat di pilih) lengkap dengan nomor di dadanya, seperti audisi miss Indonesia hanya 300 ribu rupiah perjamnya. Namun untuk wanita yang mengantar minum dan penari striptis, tarifnya mencapai lebih dari 1 juta rupiah perjannya. Sistem di tempat ini adalah perjam, "keluar" atau tidak tetap patokannya durasi. Kamarnya berada di lantai 2, tepat di atas diskotek tersebut.
Lanjut ke jalan Jaksa, tempat nongkrong orang bule ini ternyata menyediakan pelacuran juga, cukup sulit karena memang masih malu-malu, jika tidak malu-malu, anda bisa langsung tanya kepada siapa saja. Biasanya germo akan menawarkan "selimut" atau "cewek cantik" demikian kodenya. Namun tunggu dulu, anda harus booking atau sudah tinggal di hotel daerah tersebut. Untuk tarifnya adalah 350 ribu rupiah hingga di atas 1 juta rupiah belum termasuk penginapan.
Untuk pemesanan, anda bisa tanya karyawan hotel, penjaga warung, atau cukup duduk di toko Indomaret dan Alfamaret, nanti akan ada yang menawarkan langsung. Biasanya germo adalah pria kurus berpenampilan preman atau ibu-ibu paruh baya yang penampilannya sangat tidak menarik, mirip-mirip debt collector.
Nah itulah tempat-tempat yang saya ketahui, masih banyak tempat lainnya, termasuk Alexis yang saya pernah kunjungi. Namun saya rasa 3 contoh di atas sudah cukup mewakili tempat-tempat pelacuran di ibu kota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H