Mohon tunggu...
Kristo
Kristo Mohon Tunggu... -

A Journalist, Performance Management Consultant, Mind Diver, Universalist & A Less Travelled Road Taker...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bahagia Bisa Plung!

3 April 2012   11:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang sulit aku lakukan ketika rumah terendam air adalah BAB. Seperti yang aku alami saat ini, ketika WC terendam air, sementara perut sudah ingin melepaskan beban.

Temenku berkomentar: "Bukannya kalo air dimana-mana, kita tinggal pipis ato jongkok ya?". Hmm.. Aku menduga dia kalau di kolam renang dan kebelet pipis, dia tidak akan ragu-ragu untuk melakukan hal yang sama. Oh.. Mai god!

Bukan pertama kalinya, aku menahan rasa untuk memenuhi panggilan alam alias kebelet pipis dan atau pup. Dalam kondisi itu, tiada kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan saat bisa menjumpai toilet yang bersih dan bisa memenuhi panggilan alam. Pun kalau toiletnya tidak memenuhi harapanku, rasanya aku akan tetap bahagia jika bisa memenuhi panggilan alam.

Seringkali aku berpikir, adakah kebahagiaan yang melampaui kebahagiaan bisa pipis dan pup ketika tiba waktunya. Pengalamanku sih membuktikan ketika aku sudah memenuhi panggilan alam, aku tak pernah, dalam waktu bersamaan, memikirkan hal-hal lain: proyek milyaran rupiah, janjian ketemuan ama Presiden Amerika yang bentar lagi terlewati, utang, perut yang lapar, dan lain-lain.

Tiada hal lain yang memenuhi diri selain kelegaan. Jika ada yang bilang tiada kebahagiaan selain punya Harta, Tahta dan Wanita, maka aku doakan agar yang bersangkutan terpenuhi semua keinginannya itu KECUALI bisa pipis dan pup dengan lancar. Silahkan membayangkan betapa harta, tahta dan wanita tiada artinya jika kita tidak bisa pipis dan pup dengan lancar.

Maksud yang hendak aku sampaikan adalah.. Sungguh! Kita mesti mensyukuri segala sesuatunya terlepas apapun yang orang lain bilang. Pun ketika kita sudah memiliki segala sesuatunya yang kita inginkan, akankah kita abai untuk mensyukuri hal-hal yang "kecil" dan "sepele" seperti pipis dan pup dengan lancar. Jika kita abai, tunggu saja sampai kita mengalami kesulitan-kesulitan yang "kecil" dan "sepele" itu.

Bisa jadi dan sangat mungkin, segala kesusahan yang kita alami saat ini karena kita tidak cukup mensyukuri hal-hal yang terkesan kecil dan sepele. Oleh karena itu, Berbahagia dan Bersyukur-lah bisa Plung!

Pejalansunyi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun