Dua tahun wajah dunia murung. Begitu pun, ibu pertiwi bersedih hati. Bagaimana tidak, virus berukuran nanomikro mampu menumbangkan sendi-sendi kehidupan. Bukan hanya regional namun global, seluruh umat dunia.
Tiba-tiba secercah mentari menyinari dunia. Harapan itu menjadi realita.
Akhirnya "badai pasti berlalu", bukan hanya lantunan nyanyian melainkan semangat kemenangan.
Walaupun pandemi belum berakhir, namun sendi kehidupan mulai bangkit. Tetap dengan prokes, era kehidupan baru mulai berjalan.
Tekad dan semangat pejuang yang tak patah arang, membuat teks proklamasi dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, Indonesia bebas dari penindasan penjajah. Menjadi negara berdaulat dan merdeka.
Tahun ini, tak terasa Indonesia sudah berusia 77 tahun. Sebuah perjalanan panjang dengan perjuangan agung. Semangat mengisi kemerdekaan serta rasa cinta tanah air putra-putri pertiwi, menjadikan negara ini tetap kokoh.
Dua tahun kemarin, menjadi salah satu prasasti nyata perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Semangat survive melawan pandemi Covid.
Perjuangan pemerintah dan masyarakat serta antar masyarakat, nampak nyata dalam menangani covid serta dampaknya.
Kiranya lukisan solidaritas serta cinta tanah air, jadi ukiran sejarah generasi mendatang.
Seperti permainan tarik tambang sebagai ikon perayaan kemerdekaan.
Mundur beberapa langkah bukan berarti kalah, melainkan sebuah kemenangan.
Biarlah moment pandemi covid jadi sebuah pengingat, kadang perlu ditarik mundur agar melenting maju.
Perjuangan belum usai,
biarlah semangat terus berkobar.
Seperti lilin tak pudar dari sumbu.
Kebersamaan itulah sumbu sejatinya.
Dirgahayu Republik INDONESIA
Mari kita, PuliH lebih cepat
dan BangkiT lebih kuat.
