Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Tujuan Komunikasi untuk Menghindarkan Debat Kusir

19 Februari 2022   05:00 Diperbarui: 19 Februari 2022   05:16 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


2. Mengobrol atau membahas trend issue


               Ada juga tujuan dari komunikasi untuk sekedar mengobrol atau ingin membahas yang menjadi sebuah trend issue. Bila itu tujuannya, maka lebih baik untuk fokus kepada isi dari topik yang dibahas. Saling mendengarkan dan mencoba memahami persepsi dari teman bicara bisa jadi kunci komunikasi yang seru. 

Mempunyai dasar pemikiran "tidak ada pendapat yang benar atau yang salah" karena semua melihat dari sudut pandang (persepsi) yang berbeda. Dengan mempunyai pemikiran seperti itu, membuat semakin mengerti apa maksud yang ingin disampaikan teman bicara. Bisa jadi akan menambah wawasan dan pengetahuan. Mungkin, bisa menjadi acuan saat komunikasi mulai  ada gesekan. 

Bersama-sama mencari informasi dari sumber terpercaya atau narasumber yang ahli dibidangnya juga bisa membantu untuk menyamakan persepsi (pandangan).

3. Sekedar bercerita atau curahan hati


               Selain beberapa hal diatas, pembicaraan atau komunikasi tujuannya bisa sebagai media menceritakan pengalaman hidup atau curahan hati. Bila ini yang terjadi maka berikan kesempatan teman bicara mengemukakan pendapatnya, isi pemikirannya dan isi hatinya. 

Mendengarkan di sini menjadi kunci utamanya, yang terkadang teman bicara tak membutuhkan sebuah saran atau masukan. Menginterupsi atau menyangkali bahwa perasaannya tidak valid, bisa berujung pada sebuah perdebatan. 

Mendengar dengan penuh empati dan memvalidasi perasaannya, bisa sangat menolong. Namun bila ada yang tidak disetujui dari pendapat, pemikiran atau sikap teman bicara, maka sampaikan dengan penuh santun.


              Berbeda pendapat dalam komunikasi itu 'It's Okay'. Namun jangan sampai memaksakan pendapat (argumen) diri sendiri dan merasa pendapat (argumen) diri yang paling benar. Apalagi sampai membuat suatu hubungan yang harmonis menjadi retak.


Perbedaan pendapat itu wajar dalam komunikasi dan kadang diperlukan untuk membuat pertumbuhan. Biasanya dari berbeda pendapat akan dapat belajar banyak hal seperti, pengetahuan dan wawasan baru, cara memahami orang lain, rendah hati, mampu mengontrol diri serta mampu menyampaikan pendapat dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun