Aku tak habis pikir dengan tingkah laku James. Yang aku takutkan, berita di TV tentang nasib para koruptor akan menimpa James dan keluarganya. Apapun yang dibangun selama ini adalah kesia-siaan pada akhirnya, aku tak mau James tersesat di jalan ini.
Uang, kekayaan, harta, jabatan dan apa yang ada pada kita, bukankah semua titipan Tuhan. Kata-kata itu, seperti note yang tertancap dalam pikiran serta menjadi keyakinanku. Semua adalah fana dan titipan, bisa diambil sewaktu-waktu olehNYA. Lalu, apa yang tersisa bila semua sirna? Hanya ada iman, harapan dan kasih pada sang pencipta.
Ketika sang Pencipta menjadi tuan dan Tuhan atas diri, maka niscaya seluruh kehidupan berjalan dengan aman dan damai. Ketika belajar, bekerja bahkan melakukan aktivitas sekecil apapun, dengan niat sebagai wujud ibadah, tentu semua jalan akan diridhoi olehNYA.
Mungkin aku hanya seorang karyawan biasa, tak ada jabatan, fasilitas dan previlage yang menemani. Namun aku mensyukuri itu. Aku belajar terus berjuang lebih baik, bekerja sepenuh hati, karena bossnya adalah Tuhan. Aku yakin promosi akan datang dan kami akan meraih prestasi bersama tim.
Saat ini, aku hanya bisa berdoa, sembari mengingatkan para sahabatku walaupun cercaan dan pandangan negative tertuju padaku. Semoga mereka segera waras dari keedanan. Selalu ada pilihan, disetiap tawaran situasi. Aku tak akan membiarkan mereka jatuh sebagai manusia berdosa, karena tawaran surga dunia yang membuat edan. Aku ingin saat kami berlomba, yang menjadi garis finishnya adalah Surga Akhirat.
Aku sahabatmu yang selalu merindukan kalian, Charles. Si introvert yang pemalu, namun selalu ada menemani dan menjadi pendengar yang baik untuk kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H