Becengkrama menikmati transisi dari terang ke gelap dengan secangkir teh dan kopi membawa pembelajaran tentang kehidupan.
Di suatu petang dengan awan yang menawan berwarna jingga, seorang ayah dengan anak laki-lakinya yang masih muda duduk di teras belakang sambil bercengkrama menikmati transisi dari terang menuju gelap. Mereka tampak akrab dengan secangkir teh dan kopi yang turut menjadi saksi.
"Yah, aku tadi mendiamkan Dion. Aku salah ya?" kata Jimmy kepada ayahnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba mendiamkan Dion? Apa yang terjadi dengan kalian?" tanya pak Fredly antusias kepada anaknya.
Jimmy pun tersenyum kecut, kemudian berkata, "abis aku sebel dengan Dion, dia selalu seenaknya sendiri. Mau nya menang sendiri. Aku tidak suka dengan tindakannya yang tiba-tiba mengatur untuk acara yang sudah disusun bersama, padahal waktu sebelumnya dia tidak pernah datang rapat. Teman-teman ternyata juga merasakan hal yang sama, tidak suka dengan tindakan Dion."
Pak Fredly tertawa dan berkata "Berarti saat ini kamu sedang kesal dan marah. Bagus, kamu bisa mengenali emosi yang ada dalam dirimu, entah itu positif maupun negative. Dan emosi memang perlu diungkapkan, namun jangan sampai emosi itu menjadikanmu tidak bisa menguasai dirimu sehingga melukai dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu" jelas pak Fredly.
"Maksud ayah ... gimana?" Jimmy terdiam dan berpikir.
Pak Fredly tersenyum sambil berkata, "Kita semua pasti mempunyai emosi sebagai respon terhadap situasi atau keadaan. Emosi ini ada dua macam yaitu emosi positif, seperti : rasa senang, bersyukur, bangga, berharap dll dan emosi negative, seperti : marah, kecewa, sedih, kuatir dll. Nahh, semua emosi ini perlu dikenali dan di pahami lalu dikelola dengan baik dan diekspresikan (dikeluarkan). Diekspresikan itu bisa dalam bentuk kata-kata atau tindakan."
Lalu, Pak Fredly masuk ke dalam rumah dan keluar membawa jarum serta kertas.
Ia menunjukkan pada Jimmy "Lihatlah, ayah membawa jarum dan kertas. Sekarang , jimmy tancapkan jarum pada kertas. Lalu coba cabut jarum itu dan letakkan disini" ucap pak Fredly memberi perintah.
Jimmy pun melakukan apa yang diperintahkan oleh ayahnya sambil mengamati.