Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Beradaptasi bersama Sahabat

2 Mei 2021   17:20 Diperbarui: 2 Mei 2021   17:28 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         Aku dan kamu punya kesamaan, karena kita adalah sahabat. Seorang  sahabat adalah sosok yang otentik, terpercaya,  selalu menemani  dalam segala situasi, baik  suka maupun duka. Ia nyata  yang  berada di samping, tau bagaimana kondisi dan keadaan. Ketika bergembira, ia ikut bersorak tertawa bersama. Saat keadaan tidak baik-baik pun, ia ikut menceburkan diri untuk  mendengarkan dan memberikan dukungan. Sama seperti buku yang merupakan sosok sahabat dalam pengetahuan dan pertumbuhan. Dia yang selalu menemani, mulai dari masih ingusan sampai  dewasa  ini. Banyak waktu dan hal menarik yang sudah dihabiskan bersamanya,  saat menunggu cerita tokoh andalan dalam komik, cerita pendek yang membuat terpingkal-pingkal atau berakhir tragis, mencari rumus untuk menghitung angka, merangkai atau menyusun sebuah kata agar dapat di komunikasikan dengan baik, mencari literatur untuk menyelesaikan tugas akhir bahkan melihat dunia dan kehidupan dari banyak sisi, semua bisa disuguhkan langsung oleh sang sahabat. Sosok yang menemani segala situasi dengan pilihan genre yang dihidangkan dan varian dalam bentuk gambar atau tulisan sesuai kebutuhan yang dicari atau diminati. Tiada kata yang mampu untuk diapresiasikan, selain terimakasih kepada para sahabat saya ini, yang telah banyak berjasa dan menemani dengan setia sampai saat ini. Di balik para sahabat, ada banyak tokoh penulis-penulis yang sangat berkontribusi meluangkan pemikiran & pengetahuan untuk membantu menghasilkan karya yang luar biasa dalam  menambah wawasan, pengetahuan serta ketrampilan bagi kami semua. Semoga kalian senantiasa tetap setia untuk memberikan kontribusi dalam karya-karya Literasi di bumi Ibu Pertiwi ini.


                   Ketika ditanya, apa yang menjadi hobimu? Ada beberapa yang menjadi hobi saya, namun yang stabil di lakukan dan sudah menjadi kebutuhan dasar, sama seperti terasa lapar bila tidak makan, sehingga membaca menjadi life style. Sadar atau tidak sadar,  setiap hari  kegiatan  membaca merupakan proses  alami secara otomatis. Hal itu dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari, seperti ketika  membuka handphone kesayangan, saat ada pesan atau notifikasi secara otomatis langsung membuka dan membaca  pesan. Demikian juga saat berselancar di media sosial, secara otomatis akan melihat dan membaca status ataupun caption dari teman-teman, figur publik atau info-info. Bahkan ketika berkomunikasi dengan orang lain, proses membaca terjadi juga. Ketika sedang berbicara,  secara otomatis otak mengarahkan pikiran bawah sadar untuk membaca dan menyusun data,  setelah data dalam bentuk  kalimat yang di perlukan tersedia, maka langsung dapat diucapkan dan itu prosesnya sangat cepat. Begitu pun saat mendengar, otak juga bekerja untuk membaca apa yang disampaikan lawan bicara kemudian diolahnya sehingga bisa menangkap pesan yang disampaikan. Meskipun proses membaca terjadi secara alamiah namun tanpa disadari,  bersahabat dengan buku sudah ditanamkan sejak dari kecil. Ketika orangtua membacakan cerita dalam buku dongeng sebelum tidur, saat masih sekolah diperkenalkan dengan buku-buku pelajaran,  buku cerita dan komik. Ketika tumbuh dewasa lebih mengenal lagi  banyak genre mulai dari buku Fiksi seperti cerpen, novel, komik, puisi, dongeng dll atau buku non fiksi seperti buku pelajaran, ensiklopedia, esai, karya ilmiah, biografi, jurnal dll. Memang minat selalu membuat candu untuk menjawab rasa keingintahuan dan pembelajaran yang terus menerus. Dari sekian banyak buku yang mengisi rak, buku dengan self improvement dan psikologi yang banyak menghiasi. Menghabiskan waktu bersamanya seperti liburan yang menyenangkan, maka tak jarang ketika senggang membaca buku kesukaan sampai banyak waktu terlalui, sama seperti ngobrol hal seru  dengan sahabat atau teman di sebuah tempat makan atau cafe. Lalu mengunjungi toko buku adalah sebuah agenda rutin seperti halnya liburan bersama dengan keluarga atau sahabat dan teman-teman. Jadi tak heran ketika pulang liburan, tak pernah dengan tangan hampa namun ada oleh-oleh yang di bawa entah mendapat pengetahuan baru atau membawa sahabat baru lagi. Maka seringkali banyak buku yang masuk dalam list waiting to read namun ada rasa bahagia setelah bisa menyatukan mereka dalam rak. Rak itu berisi, mulai dari buku yang menjawab penasaran dengan membaca acak bab yang di sukai, dan tak jarang membaca keseluruhan namun sambil lalu, tanpa dihayati apa yang di maksud oleh penulis. Lalu ada  juga, buku yang masih rapi dengan sampul plastiknya.


                        Desember 2019, dunia dikejutkan dengan berita merebaknya Virus Corona yang  dikenal dengan Covid 19, di Wuhan Cina. Dalam waktu cukup singkat, virus ini menyerang dunia sehingga WHO menetapkan sebagai pendemik global. Tanpa terkecuali, virus ini juga masuk di Indonesia pada bulan Februari 2020, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan Social Distancing/Physical Distancing untuk mengurangi penyebaran virus Corona lebih luas di berbagai wilayah Indonesia. Banyak perubahan yang terjadi,  dalam semua bidang baik dalam pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, pertahanan & keamanan dll. Dengan adanya sosial distancing maka aktivitas belajar, bekerja dan beribadah dilakukan di rumah kecuali aktivitas yang menunjang keberlangsungan kehidupan tetap berjalan seperti biasa, misal :  Rumah sakit, penyedia kebutuhan pokok, aparat TNI,  dll. Aktivitas banyak dilakukan  menggunakan teknologi virtual, sehingga banyak kegiatan dan waktu dihabiskan bersama dengan keluarga. Dalam masa ini, banyak perubahan yang terjadi sehingga mengharuskan untuk belajar sesuatu yang baru, demi melindungi diri, keluarga dan orang-orang sekitar dari virus Covid. Perlu proses dan waktu dalam menghadapi perubahan, agar bisa beradaptasi dengan hal-hal yang baru, namun situasi ini ternyata memberikan manfaat mulai dari pola hidup yang sehat, bisa melakukan hobi, belajar berkreasi hal-hal yang baru, aktif dalam komunitas untuk basos dan banyak hal lainnya. Dengan adanya pandemi ini, memberikan banyak ruang dan waktu untuk kembali menekuni hobi yang kadang tidak terjamah selama ini atau belajar hal-hal baru di sela-sela pekerjaan dan aktivitas yang seperti biasanya. Belajar hal-hal baru pun mulai dicoba seperti memasak menu baru, belajar mananam, belajar main musik, belajar menulis, mencoba mengikuti lomba & challenges. Lalu yang tak kalah penting, moment ini semakin  mempererat kebersamaan dengan para sahabat. Memulai dengan mengurutkan prioritas yang masuk daftar list untuk di baca sampai dengan menambah waktu untuk larut dalam pemikiran para sahabat terbaik ini.


                         Memulai mengenal sahabat saya ini, bukunya masuk best seller karena inspirasinya dan desain sampul yang menarik perhatian, "How the secret change the Life" karya Rondha Byrne.  Buku kedua Rondha Byrne yang saya baca setelah "The Secret" yang beberapa tahun lalu terlahap habis. Buku ini adalah persembahan dari para sahabat di hari spesial, dan tidak menyangka semesta mempertemukan kami. Karena waktu sebelumnya saya sempat memegang buku ini, tetapi menaruhnya lagi dalam rak  dan memilih meminang  yang lain. Apa yang saya alami, sama dengan isi  dalam buku ini, yang menjelaskan tentang "Hukum Tarik Menarik (The Law of Attraction)" yang ada di alam semesta. Apapun yang dalam diri kita, baik yang positif maupun negatif, akan menarik sekitar kita dengan hal yang sama. Kutipan yang sangat terukir dalam buku ini, salah satunya 

" Pikirkan, pikiran-pikiran yang baik. 

Ucapkan, kata-kata baik. 

Lakukan, tindakan baik. 

Tiga langkah yang akan mendatangkan lebih banyak dari yang bisa anda bayangkan."

 Ini adalah kata-kata yang sangat powerfull sekali, yang membuat hal baik dalam alam semesta ikut tertarik. Dalam buku ini pun, akan menemukan Kunci dari proses kreatif yaitu.      ~ Minta, Percaya dan Terima ~, di mana ketiga hal ini terdapat dalam ajaran agama dan Kitab suci. Untuk meminta apa yang menjadi kebutuhan dan harapan dalam doa, kemudian mempercayai dan meyakini suatu saat akan menerima sesuai dengan waktu yang tepat, ini adalah sebuah bentuk iman. Buku ini juga, mengajarkan untuk disiplin menulis ucapan syukur setiap hari karena membantu menumbuhkan perasaan positif di pikiran dan memberikan keiklasan di hati untuk menerima setiap yang terjadi dalam satu hari itu. Ucapan syukur dapat membuat perasaan lebih bahagia dan mudah dalam menjalani hari, sehingga hal positif dan kebaikan lainnya pun, akan ikut tertarik. Masih banyak hal positif dan inspiratif lainnya yang dibagikan melalui buku ini. Di tambah lagi, buku ini dilengkapi dengan sharing cerita dari mereka yang sudah mencoba mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan buku ini lebih praktis dan mudah dipahami untuk di baca. Buku karya  Rhonda Byrne memang sangat mengesankan, dan buku terbitan lainnya seperti The Power, Hero & The Magic juga sangat fantastik.  Banyak hal positif yang diperoleh untuk lebih memahami bagaimana semesta bekerja dan memberikan sumbangsih terhadap manusia. Buku ini mampu memberikan pencerahan dan  refleksi untuk membantu beradaptasi dalam pandemi ini, melalui  perubahan pola pikir baru untuk melihat pandemi ini dari perspektif yang berbeda,  bukan hanya dilihat  secara negatif saja  tetapi melihat dari dampak positif juga. Maka sesuatu yang positif juga akan ikut tertarik di dalamnya sehingga mampu memberikan solusi untuk mengatasi dampak yang ada. Ucapan syukur & pikiran yang positif juga mampu untuk meningkatkan imunitas  tubuh karena bila  pikiran dan hati positif maka kerja metabolisme dan hormon-hormon yang baik akan bersinergi,  sehingga menimbulkan daya tahan tubuh yang baik.

Image : amazon.com
Image : amazon.com

              Bila sahabat tadi, mampu memberikan pencerahan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru (New Normal) maka sahabat yang satu ini tidak kalah menariknya. Saya bertemu dengannya, berawal dari postingan teman yang mengunggah foto buku bersampul merah yang usang(seperti buku tempo doloe) tapi memberi nilai artistik apalagi judulnya membuat penasaran. Akhirnya, saya mengunjungi toko buku favourite yaitu Gramedia. Buku ini adalah buku Fiksi karya Fiersa Besari yang berjudul "Catatan Juang." Saking penasarannya, buku ini dapat  dilahap dalam 4 hari, seperti ada candu untuk membaca halaman selanjutnya. Saya melihat novel garapan Fiersa Besari, yang akrab disapa Bung ini sangat berbeda dengan novel lainnya. Ia berangkat dari pengalamannya sebagai traveller, sebagai pemusik dan juga penulis. Dalam karyanya, Bung selalu menyisipkan pesan Humanisme dan sosial, serta tak lupa tersirat sajak-sajak yang mengandung pesan kehidupan. Di novel ini dapat ditemukan berbagai isu pembicaraan mulai dari politik, ekonomi, sosial, teknologi maupun lingkungan sekitar sehingga membacanya seperti terlarut dalam realitas keseharian. Bahasanya pun mudah di mengerti dengan alur cerita yang sistematis dan faktual dengan data-data yang ada di dunia nyata. Banyak pesan yang tersirat didalamnya, salah satunya adalah sebagai generasi milenial, jadilah sebaik-baiknya pengguna teknologi dan turut menjaga keberlangsungan ekosistem di dunia, minimal di lingkungan sekitar. Selain itu ada pesan menarik dari tokoh utama, bernama "Suar" yaitu untuk selalu bersemangat dan tidak pantang menyerah dalam meraih impian dan cita-cita. Ada penggalan sajak dari Bung ini yang cukup menggelitik dan membuat merenung "kapan terakhir kali menulis?". Penggalan sajaknya,

 " ......, Dan untukmu yang baru saja memulai menulis, selalu ingat, menulis adalah Terapi. Dan kita tidak perlu melakukannya agar terlihat keren di hadapan orang lain atau berekspektasi punya buku yang diterbitkan penerbit besar. Menulis adalah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh fese pemikiran. Maka, Menulislah. Entah di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan di media sosial. Menulislah tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapapun. Menulislah meski orang-orang mengejekmu. Menulislah agar kelak saat kau meninggal, anak cucumu tahu bahwa suatu ketika engkau pernah ada, pernah menjadi bagian dalam sejarah."

 Bung ingin mengajak untuk menuangkan setiap ide, pemikiran, emosi yang dirasakan, dapat dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga pikiran dan hati tidak berjubel penuh. Dalam masa Pandemi ini, menulis juga bisa di jadikan media untuk mengisi waktu luang, mengungkapkan semua keluh kesah, berbagi cerita (sharing) dengan pengalaman saat ini sehingga dapat membantu meningkatkan kreativitas dan komunikasi. Dalam masa Pandemi ini, ada sajak Bung yang sangat relevan

 ".....Sedihnya, di zaman sekarang ini, hijaunya uang lebih berpengaruh dibandingkan hijaunya alam. Manusia mampu merendahkan moral hingga serendah-rendahnya atas nama uang. Manusia membakar hutan dan menebang pohon secara liar, melakukan perdagangan hewan yang dilindungi, karena uang. Kita lupa bahwa bumi ini bukan warisan untuk kita, melainkan titipan untuk anak cucu kita. Apakah uang yang kau miliki masih mampu membahagiakan anakmu jika kelak tidak ada lagi yang bisa manusia makan?......Sesekali jika sedang berada di alam terbuka, baik itu gunung maupun pantai, jangan sibuk memotret diri atau update status, tapi coba lihatlah pemandangan yang mahaluas. Agar kau mengerti, betapa kecil dan tak berdayanya manusia, dan betapa menyedihkannya jika kita masih saja mengurusi hal-hal yang tidak penting, lalu melupakan hal yang paling sakral, bahwa kita manusia, diturunkan di muka bumi untuk berbuat kebaikan pada alam dan sesama. Semoga kita selalu ingat bahwa bukan alam yang membutuhkan manusia, tapi manusia yang membutuhkan alam. Kebaikan pada alam bisa dilakukan dengan hal paling sederhana, jangan buang sampah sembarangan, misalnya terlepas ada yang melihat atau pun tidak." 

Sajak ini sangat mengingatkan untuk tidak mengeksploitasi apa yang ada di alam semesta baik tumbuhan, hewan dan  sesama termasuk dirinya sendri.  Tanpa sadar, bukan hanya semesta saja yang dieksploitasi, namun manusia juga mengeksploitasi dirinya sendiri dengan pekerjaan atau aktivitas yang melebihi batas atau tidak merawat tubuhnya dengan pola hidup yang tidak sehat. Mungkin dengan adanya wabah ini memberi jeda  supaya alam semesta pulih, manusia semakin cerdas mengelola aktivitasnya serta menjaga kesehatannya. Yang menjadikannya semakin  bijaksana dalam merawat, mengelola  alam semesta beserta isinya serta saling menjaga sehingga keselarasan dan keharmonian dapat dirasakan. Itu beberapa cuplikan dari sajaknya, masih banyak sajak-sajak yang cukup menginspirasi dan membuat merenung. Novel karya Bung dengan judul lainnya seperti  konspirasi alam semesta, garis waktu, 11:11, tapak jejak dan arah langkah juga sarat dengan pesan kehidupan.

Image : mizanstore.com
Image : mizanstore.com

              Dalam situasi pandemi covid ini, protokol kesehatan sangat di dengungkan untuk menjadi life style, yang merupakan upaya memutus rantai penyebaran virus. Protokol kesehatan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan & membatasi mobilitas dan interaksi. Namun yang tak kalah penting menjaga kesehatan diri dan keluarga. Dengan pola hidup sehat yaitu makan makanan yang bergizi, minum air putih yang cukup, cukup istirahat, berolahraga, punya emosi yang positif, rajin beribadah & berdoa serta aktif berkarya. Maka bisa dipastikan tubuh dan pikiran juga akan sehat karena terjadi Homeostasis (keseimbangan). Tidak di pungkiri banyak aktivitas di rumah kadang membuat  mager (malas gerak), alhasil pipi dan anggota tubuh lain menjadi tembem dan berat badan pun ikutan naik. Ketika itu, olahraga bersepeda menjadi trand karena memberikan solusi berolahraga sambil bertemu dengan kawan-kawan. Namun, saya memilih untuk membuka kembali buku tentang pikiran yang didalamnya ada latihan olah tubuh. Sebuah buku karya AM Rikky Santoso yang berjudul "Right Brain 10 weeks to a life a happy, healthy, & rich life". Akhirnya buku ini di baca ulang dari awal, untuk lebih memahami cara kerja pikiran. Dengan memahami mekanisme berpikir dan hubungannya dengan seluruh tubuh adalah cara untuk membuat hidup lebih bermakna, berkualitas dan bahagia. Dalam buku ini mengingatkan bahwa kehidupan adalah sebuah perjalanan berpikir sepanjang hayat. Yang tak kalah penting, buku ini menuntun untuk mengaktifkan otak kanan karena tanpa sadar seringkali yang diaktifkan adalah otak kiri melalui pendidikan formal dan pengkondisian lingkungan. Supaya dapat terjadi keharmonisan dalam tubuh, pikiran dan jiwa yang melahirkan kehidupan bersenandung dan bergaung dengan gema yang paling murni nan merdu. AM Rikky Santoso mengemas buku ini dengan sangat apik, di dalamnya ada teori yang dijabarkan dengan sistematis namun juga dilengkapi dengan beragam pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan aktivitas otak kanan. Untuk latihan di bagi menjadi 10 latihan yang dinamai :

  • SAGE (Self Actualization & Growth Explorations) pada latihan Minggu 1 - 5 
  • SARE (Self Alwareness & Reviving E-motion) pada latihan Minggu 6 - 10.

Setiaplatihan dilakukan selama 1 Minggu (7 hari)sehingga total selesai pelatihan 10 Minggu (70 hari). Dalam latihan ini waktu yang dibutuhkan 10 - 20 menit, banyak manfaat yang diperoleh setelah latihan ini,  diantaranya membuat tubuh segar, membuat pikiran menjadi fokus, melancarkan suplai oksigen ke otak, memperlancar sistem metabolisme, mendetoks racun psikis dan sistem pencernaan serta masih banyak lagi. Sampai saat ini pun saya masih rutin mempraktekkannya walaupun sudah di ulang berkali-kali tapi hasilnya masih sangat bermanfaat. Banyak manfaat yang di peroleh dari sahabat Right Brain ini, sang penulis yang juga mempunyai karya lain yaitu Right Brain for Kids dan Brain Booster journey to the soul.

Image : dpk.padangpanjang.go.id
Image : dpk.padangpanjang.go.id

Itulah tadi beberapa sahabat yang menemani dalam perjalanan beradaptasi di masa pendemi. Namun, ada juga sahabat yang menemani, yang tak sempat di kupas, seperti Daily Reader tentang kepemimpinan dan mempengaruhi orang sekitar karya John C Maxwell yang merupakan diary inspirasi harian, yang belum tuntas di baca sampai saat ini, kemudian berpikir ala Einstein dan bertindak ala Gandhi karya J Ferdinand Setiabudi yang sangat inspiratif serta Quntum Life Transformation karya Adi W Gunawan yang juga menginspirasi walaupun masih terbaca seperempat buku. Namun masih ada beberapa stock yang masih masuk waiting list seperti selamat tinggal karya Tere Liye, si cacing dan kotoran kesayangannya 2 karya Ajahn  Brahm, NLP using Reflaming karya RH Wiwoho serta beberapa buku lagi. Ada atau tidak ada pandemi, selalu ada stock sahabat yang menemani, sama seperti punya stock snack untuk camilan di rumah. Dengan adanya pandemi, banyak merubah kebiasaan dan juga mengharuskan  belajar hal-hal baru atau membuat kebiasaan baik yang dulu hilang dikembalikan lagi. Walaupun ada dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif, tergantung dari setiap individu untuk memilih belajar melakukan perubahan yang lebih baik atau tidak. Pandemi masih berlangsung sampai saat ini, semoga dengan adanya vaksin yang terus diedarkan dapat memberi pencerahan dan  membantu memulihkan kondisi menjadi sedia kala lagi. Membantu Pemerintah untuk mensukseskan program Vaksin dan tetap setia menjalankan protokol kesehatan merupakan bukti nyata ikut berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran covid.
                         Membaca merupakan salah satu hal positif yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Saat membaca bisa mendapatkan informasi, menambah wawasan, mendapatkan pengalaman dari orang lain yang sudah pernah mempelajari atau mempraktekkan sehingga mampu merubah pola pikir menjadi lebih baik. Dengan membaca hal-hal yang disukai selama 10-15 menit dan dilakukan secara terus menerus, akan membawa dampak yang besar. Selamat MEMBACA. Selain itu, Trimakasih untuk Gramedia Pustaka Utama yang telah memberikan layanan terbaik sebagai wadah Literasi (membaca dan menulis) sehingga dapat menikmati  buku-buku dengan genre yang bervariasi. Selamat ulang tahun GPU yang ke 47 pada tanggal 25 Maret kemarin, yang saya baru sadar ternyata kita saudara kembar. Semoga selalu sukses dan semakin berkiprah dalam kancah Literasi sehingga terus menyuguhkan karya-karya yang berkualitas. Dan juga untuk menyongsong Hari Buku Nasional yang akan diperingati tanggal 17 Mei, semoga semakin bertumbuh budaya Literasi(membaca dan menulis) di kalangan masyarakat. Budaya literasi banyak sekali memberi manfaat bagi seseorang, di mana kesadaran berliterasi dapat  membentuk generasi yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan sehingga berpotensi membangun suatu bangsa yang maju.  

Referensi :

  • The Secret "how the secret changed my life karya Rhonda Brryne tahun 2017
  • Catatan juang karya Fiersa Besari tahun 2017
  • Rich brain a happy, healthy, & rich life karya AM Rikky Santoso tahun 2003
  • Daily Reader tentang kepemimpinan & mempengaruhi orang sekitar karya John C Maxwell tahun 2007
  • Berpikirr ala Einstein & bertindak ala Gandhi karya J Ferdinand Setiabudi tahun 2016
  • Quantum Life Transformation karya Adi W Gunawan tahun 2009
  • Selamat Tinggal karya Tere Liye tahun 2020
  • Si cacing dan kotoran kesayangan 2 karya Ajahn Brahm tahun 2011
  • Life balancing strategies using NLP Reflaming karya RH Wiwoho tahun 2004 

Image : mybooks.id
Image : mybooks.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun