Dahulu aku tak mengira ada kebaikan dari awan
Dahulu juga ia hanya dicipta sesederhana menabur keindahan yang menghiasi langit
Tetapi hari ini aku mengerti, sekiranya ia mampu berbicara
Ia akan katakan ia turut berada bersama hati kita
Di saat waktunya bekerja, ia menunjukkan kecerahannya
Di saat waktunya beristirahat, ia menunjukkan kegelapannya
Di saat waktunya bersedih, ia menurunkan airnya sebagai hujan
Di saat waktunya tersenyum kembali, ia menghentikan airnya dan membentangkan pelangi
Di saat waktunya berteduh, ia menyusun arakan untuk menudungiku dari terik.
        Ia seolah memiliki perasaan
        Mengemas kemauan Sang Maha Kuasa
        Hingga manusia tidak mampu menyelidiki kebaikanNya
        Ah... Sungguh tak terselidiki
KJS, 30 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H