Banyak orang berkata pertemuan pertama itu adalah awal yang paling menentukan. Bahkan kaum milineal saat ini, pandangan pertama justru menjadi awal seorang insan saat menentukan pilihannya. Istilahnya "jatuh cinta pada pandangan pertama". Terlalu sempit sebenarnya kalau hanya diarahkan kepada kaum muda yang sedang meniti kasih asmara. Karena di dunia pekerjaan, pembelajaran juga dalam sebuah pertemuan pertama, di sanalah justru awal mengenal seseorang.Â
Lebih jauh, kalau kita perhatikan dari seluruh percakapan dalam pertemuan pertama. Kalimat pertama yang terucap dari ucapan seseorang itu mendapatkan sebuah penekanan terhadap sebuah penilaian atau pemahaman.
Lantas, apakah sebuah pertemuan harus diatur-atur dulu sebelum diadakan sehingga berujung pada sebuah topeng? Menurut penulis, tidak mesti sedemikian rumitnya. Sama halnya dengan slogan dalam bahasa inggris "practice makes perfect," saya meyakini ini cukup baik untuk diterapkan. Why? Karena sesungguhnya sikap baik itu perlu dilatih, diulang dan dipraktikkan selalu hingga menjadi sebuah kebiasaan baik
Dalam bukunya yang berjudul "perjumpaan kreatif". Deonal Sinaga menuliskan sebuah teori kepemimpinan yang berbunyi demikian:
      "Tunjukkan kepada saya siapa teman-teman anda, maka saya akan menunjukkan siapa anda"
Jika ingin mengenal seseorang, lihatlah lingkungan pertemanannya, jika teman-teman anda adalah seorang yang cenderung pesimis, cemburu, acuh, antipati, suka berprasangka buruk, maka anda akan sulit untuk bertumbuh dan berkreasi menjadi seorang yang baik.Â
Tetapi sebaliknya, jika teman-teman anda adalah seorang yang optimis, pantang menyerah, luwes, berwawasan luas, rendah hati dan antusias, niscaya anda akan mendapat pengaruh untuk bertumbuh menjadi manusia yang berbuah baik karena ada pertemuan kreatif selama kalian berinteraksi. (Deonal: 2016, 34)
Bisa kita bayangkan jika dalam setiap pertemuan tidak membawa buah yang baik dalam komunitasnya, niscaya ini akan membawa keresahan terhadap lingkungan sekitarnya. Itu sebabnya dalam iman Kristen dikatakan "pergaulan yang buruk, merusak kebiasaan yang baik" Dengan siapa kita berteman, dengan begitu pula karakter kita terbentuk. Bagaimana mungkin sebuah bibit akan bertumbuh subur di tengah rumput liar atau ilalang?
Oleh karena itu, karena pertemuan kreatif bisa dilatih dan dicipta, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Awali dan akhiri dengan sapa dan senyum
Dalam beberapa kesempatan, saya mengamati motto organisasi siswa (OSIS) di beberapa sekolah. Ini cukup berdampak baik terhadap siapapun yang menebarkannya. Bagaimana tidak, melalui sapa dan senyum akan menciptakan suasana yang hangat.