Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Badut Jalanan" Penyayang Orang Tua

24 Maret 2021   12:19 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:42 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugasku bukanlah mencari rezeki tapi zaman tak biarkanku memilih

Jangankan daring, perhari kami harus mencari cara untuk makan

Situasi di rumah bukan menjadikanku semakin bijak

Kesulitan memahami pelajaran adalah pendorongku untuk memilih menjadi badut

Di rumah pun tidak menjadi jalan untuk terus hidup

Anak kecil sepertiku, menjadi seperti upin-ipin adalah satu solusi

'Tuk meneruskan hidup, 'tuk membantu orang tuaku

Dari Pintu ke pintu, gang ke gang... Dengan musik dan tarian aku mengisi pundi rezeki

Terasa letih amat sangat itu pasti...          

Terik mataharilah yang menjadi lawanku

Terkurung dalam lapisan kain tebal

Sesak terkadang kurasakan, tapi ku'akan kuat untuknya.

Saat-saat letih melintas dalam pikirku

Sesungguhnya aku sangat rindu diajar dalam sekolah

Mendengar guru menjelaskan hingga aku paham

Pandemi.. oh pandemi

Kiranya berakhir, aku harus sekolah untuk menjadi lebih baik

Harapanku sekarang hanyalah semoga diberi kuat di hari besok.


KJS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun