Jika ditanya pada kita, apakah yang kita rasakan ketika pertama kali mengecap yang namanya cinta? Layaknya sebuah makanan juga minuman, cinta juga mengandung rasa. Lantas, pernahkah kita mengira apa saja rasa cinta itu? Apakah rasanya sama seperti makanan yang memiliki rasa asin, manis, asam, atau juga pahit? Â Jawabannya terungkap dari bagaimana seseorang menikmati kehadiran cinta dalam hatinya.
Ada hati yang sedang bergelora, siapakah kebanggaannya?
Ada hati yang sedang beku, siapakah pencairnya?
Ada hati yang sedang merindu, siapakah alamatnya?
Juga ada hati yang sedang berbunga, siapakah penikmatnya?
Lalu pernahkah kita mengira seperti apa rasa hati itu?
Ya... mulanya hati itu tercipta dengan keoriginalannya.
Murni dari Sang Pencipta
Tiap situasi hati itu original adanya.
Hati itu sederhana, tapi sensasional.
Seserderhana hidup perlu makan, demikian hati perlu merasa.
Mencoba 'tuk menyelami tiap hati.
Ada bekasnya, tapi sulit menemukan penawarnya.
Ada jejaknya, tapi sulit melihat gerak langkahnya.
Semanis-manisnya rasa sebuah hati, suatu saat akan merasa pahit
Sepahit-pahitnya rasa sebuah hati, ia pun akan menikmati manisnya.
Nikmati tiap sensasinya, karena ada arti di dalam rasa hati yang original
Selamat menikmati cinta.
Happy Satnite, Friends
Kristin J Siahaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H