Mohon tunggu...
Kristince Marietha Obinaru
Kristince Marietha Obinaru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku/ senang mendengar musik/ tiktok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

22 Januari 2025   18:33 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:33 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan selalu datang tampa udangan mengetuk-ngetuk atap seperti seorang pengembara yang lupa dimana rumahnya aku mendengar suaranya serupa bisik yang terbawah Angin

Masihkah kau mengingat tanah pertama yang memelukmu, hujan tak pernah bertanya tentang luka, ia hanya ingin bagaimana kau mengeringkan basah yang kau tak undang

Aku ingin bicara dengan hujan, tapi lidahku terlalu kaku untuk meniru ritmenya,maka kubiarkan ia jatu, memercik pada batu-batu menghapus jejak yang bahkan aku lupa pernah ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun