Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)
Seorang CGP wajib melakukan Reflksi Dwi Mingguan. Pada refleksi 1 - 3 Puji Tuhan sesuai rencana.Â
Memasuki refleksi 4 bersamaan dengan materi modul yang begitu luas dan tanggung jawab tugas yang harus dilakukan baik di LMS dan Tupoksi sekolah, masih ada tanggung jawab lain (di rumah) yang butuh waktu dan perhatian untuk dilakukan, membuat saya melewatkan waktu untuk membuat refeksi 4. Bukan melalikan melainkan perlu waktu yang pas untuk refleksi. Melakukan refleksi perlu ketenangan hati dan pikiran. Walau sudah lewat waktunya sampai melebihi dua minggu, saya kuatkan hati untuk melaksanakan niat menyelesaikan aksi nyata dan melakukan refleksi disela tugas LMS dan tuposi sekolah.Â
Sebelum menulis refleksi ini saya telah melakukan berbagi praktik baik kepada rekan guru di sekolah tentang disiplin positif dan langkah-langkah membuat keyakinan kelas serta penggunaan aplikasi Classpoint untuk pembelajaran yang lebih interaktif di kelas. Bersama siswa saya melakukan curah pendapat untuk membuat kesepakatan kelas. Sebenarnya membuat kesepakatan kelas bersama siswa sudah dilakukan sejak beberapa tahun sebelum mengikuti CGP.Â
Perbedaan tahun ini di mana siswa setelah masuk dalam kelompok muncul kreativitas dalam menentukan ketua kolompok tanpa instruksi dari guru dengan cara mereka sendiri diantaranya "Yang  panjang jaga, cap cip cup kembang kuncup, gambreng dll." Bagi saya ini hal yang luar biasa karena baru hari pertama di kelas tiga, yang mana mereka dari kelas dua bukan dari satu kelas, tetapi digabung dari kelas 2 A samapi 2 D masuk menjadi kelas 3 B yang berjumlah 29 siswa.Â
Hal ini membuktikan bawa siswa memiliki kodrat alam, siswa bukanlah keratas putih seperti teori Tabukarasa. Sebagai pendidik di negeri tercinta ini kita harus mengimplementasikan tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai kelselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tugas guru adalah menuntun siswa untuk mencapai kekuatan kodratnya.Â
Kendala yang saya alami dalam berbagai praktik baik yaitu saat sosialisasi tentang Classpoint, yang mana jaringan internet kurang suport untuk 32 guru yang ikut dalam sosialisasi tersebut. Saya hanya mendapat waktu 20 menit untuk sosialisasi, sehingga kami sepakat untuk mendalami lagi materi Classpoint dilain waktu. Puji Tuhan tanggal 16 Agustus 2023 mendatang saya diberi kesempatan lagi oleh kepala sekolah untuk berbagi tentang Classpoint. Semoga jaringan internet mendukung niat baik kami.
Perasaan saya saat melakukan praktik baik sangat senang karena disambut baik oleh siswa dan rekan guru serta mendapat dukungan dari Yayasan dan kepala sekolah. Lebih bahagia lagi ketika siswa yang baru sehari mulai belajar di kelas 3 sudah mempu menunjukan kreativitas dan ide cemeralang mereka dalam memilih ketua kelompok. Mereka sudah memahami tentang demokrasi.Â
Rencana dan niat baik pasti akan mendapat respon posistif dan dukungan baik dari semua pihak yang terlibat. Ilmu dan pengalaman baik yang kita bagikan akan bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.
Tetap semangat, selalu ada jalan untuk semua hal yang kita rencanakan dan jalani. Pandai-pandailah berbagi waktu untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab kita. Berpikir posistf semua akan indah pada waktunya.
Salam dan bahagia