Mohon tunggu...
Kristina Candra Dewi
Kristina Candra Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran - Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Seorang Perempuan Beranggapan Bahwa Kulit Putih Menjadi Standar bagi Kecantikan Mereka?

16 Juni 2022   02:20 Diperbarui: 16 Juni 2022   02:26 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin kita sudah tak asing lagi mendengar kata “kulit putih, cantik, serta goodlooking” terutama bagi seorang perempuan. Dari berbagai macam kata tersebut para perempuan beranggapan bahwa standar kecantikan itu harus memiliki tubuh langsing, rambut hitam lurus, bibir merah alami, hidung mancung, kulit yang putih serta mulus tanpa adanya bekas-bekas luka. Dari pandangan tersebut bahwa standar kecantikan ini menjadi sebuah acuan untuk menilai penampilan seorang perempuan. Dengan standart yang sudah melekat pada diri mereka, hal ini menjadikan seorang perempuan berbondong-bondong berusaha untuk merawat tubuh mereka semaksimal mungkin agar bisa mencapai kecantikan yang mereka inginkan tanpa memikirkan biaya yang akan dikeluarkan.

Standar kecantikan seorang wanita pada umumnya tidak hanya mewakili tubuh mereka saja. Jadi ketika seorang perempuan sudah berusaha mencoba berbagai sesuatu, maka mereka merasa tidak mencapai standar kecantikan mereka.

 “coba saja kulit kamu putih, pasti banyak yang suka sama kamu”.

“ihh kok muka kamu banyak jerawatnya, gak pernah kamu rawat ya?”

"kok badanmu kurus banget , kamu gak pernah makan ya?"

Perkataan tersebut sudah lumrah bagi sebagian orang di kehidupan kita sehari-hari dan ada beberapa orang menganggap hal yang biasa saja. Padahal dari perkataan tersebut menjadikan sosok kepercayaan diri seorang perempuan menghilang dan merasakan insecure. 

Dari perkataan tersebut bahwa standart kecantikan ini dapat menimbulkan beberapa dampak seperti, kurangnya percaya diri, benci pada diri sendiri, serta minder dan tertekan sehingga seorang perempuan memikirkan apa saja cara merubah warna kulit alami mereka supaya mendapatkan kulit yang mereka inginkan. 

Maka dari itu, mulai dari sekarang lebih baik menjadi diri sendiri apapun perkataan orang lain itu kita jadikan suatu masukan karena standart kecantikan tidak menjadi tolak ukur hanya untuk kulit putih saja melainkan pada dasarnya semua kulit itu mempunyai kecantikan tersendiri. Dari sini lah kita harus mulai menciptakan definisi cantik oleh versimu sendiri, selain itu kecantikan juga harus diperluas tidak hanya sesuatu bawaan dari lahir saja karena itu kecantikan bukan cuma ucapan saja. Disini sosok cantik itu bukan hanya hanya dari outer beauty (kecantikan dari luar) melainkan dari inner beauty (kecantikan dari dalam) juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun