Masa pandemi Covid-19 telah merubah segala segmen kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Pembelajaran dialihkan ke pembelajaran online (daring). Pelaksanaan pembelajaran daring tentunya memerlukan strategi khusus agar pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi pembelajaran deduktif. Maryanto (2013) menjelaskan bahwa dalam strategi deduktif, suatu konsep atau prinsip didefinisikan dan didiskusikan menggunakan label dan istilah yang sesuai, selanjutnya dilanjutkan dengan eksperimen untuk mengemukakan gagasan.Guru perlu berpikir keras untuk berupaya bagaimana agar pembelajaran berjalan dengan baik. Strategi pembelajaran yang tepat ini diperlukan guna meminimalisir ketidakefektifan pelaksanaan pembelajaran yang notabenenya hanya melalui media perantara.
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, strategi ini dapat digunakan dalam penyampaian materi yang berkaitan dengan sains. Pendekatan deduktif dapat disebut sebagai model pembelajaran dengan pendekatan penjelasan sebelum pengalaman, di mana ceramah dan diskusi dilakukan lebih awal, kemudian pengalaman konkret. Melalui strategi ini, keterampilan guru dalam menyajikan materi dan cara penyampaiannya sangat menentukan tingkat keberhasilan penggunaan strategi ini. Pembelajaran dengan strategi deduktif ini diawali dengan guru memberi pengarahan kepada siswa. Guru menyampaikan materi awal melalui metode ceramah. Setelah memberi penjelasan, guru akan memberi penugasan sebagai upaya pemberian pengalaman konkret kepada siswa. Penugasan ini juga dimaksudkan untuk memberi penguatan kepada siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru sebelumnya. Strategi ini memberikan pembelajaran yang lebih bermakna.
Penggunaan strategi pembelajaran ini dinilai cukup untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar anak. Ini dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryanto (2013) yang dituangkan dalam artikel jurnalnya. Strategi ini mampu meningkatkan prestasi dan motivasi belajar dikarenakan melalui strategi ini pembelajaran yang didapatkan siswa lebih membekas dalam diri siswa. Pembelajaran yang bermakna ini akan memiliki kesempatan untuk lebih lama diingat oleh siswa. Selain itu, Ammase (2015) menjelaskan dalam jurnalnya bahwa strategi pembelajaran deduktif ini juga dinilai dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa. Keterampilan ini didapat siswa ketika guru menyampaikan materi maupun saat siswa terjun langsung untuk mengimplementasikannya. Siswa akan bertanya kepada gurunya saat ada materi atau suatu permasalahan di lapangan yang tidak mereka pahami. Dengan banyak bertanya, tentunya hal tersebut akan semakin memperkaya pengetahuan siswa.
Namun demikian, strategi pembelajaran deduktif juga memiliki kelemahan. Misalnya peserta didik menjadi pasif, berpusat pada guru, dan kurang meningkatkan kemahiran berpikir. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, hal ini dapat ditutupi tergantung kemampuan gurunya. Guru yang pandai mengatur proses pembelajaran meskipun tanpa adanya tatap muka, akan besar kemungkinan tingkat keberhasilannya dalam penggunaan strategi pembelajaran ini. Sehingga dapat disimpulkan, penggunaan strategi pembelajaran deduktif dinilai efektif dalam pelaksanaan pembelajaran daring karena dinilai dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa, serta dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Ammase, S., Muh. Yusuf Hidayat, A. Jusriana. 2015. Pendekatan Pembelajaran Deduktif Dan Pembelajaran Induktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya Pokok Bahasan Pemuaian Kelas VII SMP Negeri 21 Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika. 3 (1) :1-4.
Maryanto, Al., Mundilarto. 2013. Strategi Induktif Dan Strategi Deduktif Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Motivasi Belajar IPA Siswa SMP. Artikel Jurnal. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogjakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H