C) Pos bakat
Ini adalah pos yang paling menantang dan paling memicu adrenalin dibanding pos-pos sebelumnya. Setelah diminta perkenalan diri singkat, juri audisi meminta saya menampilkan bakat saya. Jujur, saya merasa tidak terlalu percaya diri dengan apa yang akan saya lakukan. Tapi menurut saya, saya harus mencobanya. Jika saya tidak mencobanya, pasti saya nantinya akan menyesal kenapa saya tidak mencoba.
Saya sudah tidak peduli lagi apakah penampilan saya nantinya akan memberi nilai tambah dalam penjurian atau malah menjatuhkan. Intinya saya hanya ingin mencoba. Sensasi audisi seperti ini kapan lagi bisa saya dapatkan.
Setelah memberikan penampilan saya, saya merasa sangat lega. Lega karena setidaknya saya sudah mencoba. Seorang panitia mengatakan bahwa pengumuman peserta yang lolos akan diumumkan melalui media sosial keesokan harinya. Saya keluar ruangan audisi dengan perasaan yang sangat amat lega. Perasaan lega yang menandakan keluputan saya dari penyesalan berkepanjangan. Sepanjang jalan kembali ke rumah, saya hanya tersenyum puas.
Keesokan harinya, saya di-ping seorang teman yang juga mengikuti audisi. Ia mengucapkan selamat karena saya lolos ke semifinal. Saya masih tidak percaya. Namun, saya harus menyiapkan diri untuk audisi semifinal yang pastinya akan lebih ketat karena hanya akan memilih setengah dari semifinalis.
Proses audisi lebih ketat karena tiap semifinalis akan dihadapkan dengan tujuh juri:
A) Psikologi
B) Penampilan dan kepribadian
C) Komunikasi
D) Pengetahuan pemerintahan
E) Bahasa dan kebudayaan Tionghoa