Mohon tunggu...
Kristian Wongso
Kristian Wongso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Kriminologi

Pembelajar Ilmu Kriminologi, Dokter Anak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Audisi Pemilihan Koko Cici Jakarta 2013

26 Februari 2015   02:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah budaya Tionghoa lebih tinggi dari budaya lain, misalkan budaya Tionghoa? Sama sekali tidak. Tiap budaya memiliki kekhasannya masing-masing dan saya percaya bahwa budaya Tionghoa tidak lebih tinggi daripada budaya lain.

Tak terasa jam menunjukkan pukul 08.00 kurang beberapa menit. Saya segera menuju ke tempat audisi. Saat menunggui lift, saya melihat beberapa orang muda yang berpakaian rapi. Mereka bertanya apakah saya peserta audisi. Ternyata mereka adalah panitia. Koko Cici senior tersebut kemudian menunjukkan saya letak ruang audisinya.

Sesampai saya di lantai 17, kira-kira ada sekitar sepuluh anak muda, yang menurut saya merupakan peserta audisi. Setelah registrasi ulang, saya kemudian duduk di salah satu bangku kosong di ruang tunggu.

Sebelum saya lupa, saya ingin mengingatkan bahwa busana yang kita kenakan pada saat audisi juga akan dinilai. Bukan dituntut berpakaian yang mewah, namun haruslah rapi. Jangan lupa bahwa kita sedang berada di Kantor Walikota. Tentu kurang arif jika kita mengenakan celana pendek, apalagi sendal jepit di tempat seresmi itu.

Saya cukup terintimidasi menyaksikan banyak peserta lain yang kelihatannya lebih unggul dari sisi penampilan. Tapi saya tahu bahwa kompetisi ini bukanlah kompetisi modellling. Yang dicari adalah satu paket brain, beauty, behavior, dan talent.

Tapi rasanya jauh lebih mengintimidasi setelah saya menyadari ada beberapa peserta audisi yang datang membawa alat musik. Sedangkan saya, hanya membawa tangan yang paling tinggi bisa saya pakai untuk tepuk tangan saja. Saya hanya bisa berusaha untuk tetap tenang.

Akhirnya nomor urut saya dipanggil. Tibalah giliran audisi saya. Ada tiga pos penilaian:

A) Pos pengukuran tinggi dan berat badan

Pos ini lancar-lancar saja.

B) Pos wawancara

Saya dipanggil masuk ke dalam satu ruangan yang berada beberapa Koko Cici senior. Pertanyaan beragam, dimulai dari perkenalan diri hingga alasan mengikuti kompetisi ini. Tak lupa juga, mereka meminta saya untuk memperkenalkan diri dalam Bahasa Mandarin. Saya memperkenalkan diri dengan sederhana dan hanya menggunakan kosakata yang saya pahami. Saya menjawab semua pertanyaan apa adanya sesuai diri saya. Setelah selesai diwawancara, saya dipersilahkan untuk pindah ke ruang berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun