Mohon tunggu...
Kristianus Ato
Kristianus Ato Mohon Tunggu... Administrasi - Pendiam

mencoba yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naas, Akibat Aksi Walk Out Menabrak Tiang Listrik

18 November 2017   07:40 Diperbarui: 18 November 2017   08:56 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setyadji Novalak dan istrinya Listiani baru menikah sekitar lima bulan yang lalu. Tak butuh waktu lama bagi Setnov (Setyadji Novalak), untuk segera membuka lembaran baru bersama wanita pilihannya ini. Mungkin karena usia mereka yang tidak bisa di bilang muda lagi, Setnov 39 tahun sedangkan Listiani terpaut dua tahun lebih tua darinya. Sehingga masa pacaran di percepat hanya berlangsung kurang lebih tujuh bulan dan langsung mengikat janji suci.

Keluarga besar kedua belah pihak sangat senang menyetujui pernikahan ini. Hal ini terlihat dari keterlibatan mereka dalam mengurus segala sesuatu, baik itu mengenai akad nikah maupun resepsi. Kesemuanya ini di terapkan konsep sederhana namun tidak terkesan asal - asalan. Yang terpenting adalah niat menikah dan keberlangsungan hidup setelah menikah. Sebab banyak yang terlihat 'wah' saat resepsi pernikahan namun setelah itu kehidupan rumah tangganya sangat memprihatinkan. Itu yang sangat di khawatirkan oleh Setnov.

Resepsi pernikahan kedua pasangan berusia lanjut ini berlangsung di ballroom sebuah hotel. Tidak terlalu ramai karena memang sudah di sepakati kedua belah pihak bahwa hanya mengundang keluarga atau sahabat terdekat saja. Sehingga suasana yang tercipta seperti acara keluarga besar bukan acara nikahan.

Keesokan harinya Setnov memboyong iatrinya tercinta berbulan madu ke pulau Dewata, Bali. Mereka akan berada di Bali selama sebulan penuh. Kebetulan Setnov telah menyewa sebuah Villa mewah di sekitar Seminyak. Malam pertama di Villa ini tak banyak yang di kisahkan di antara mereka. Hanya saling menatap dan merasakan setiap sentuhan di sertai canda tawa penuh kemesraan. Demikian juga deru napas memburu kemesraan tetap terjaga pada malam kedua dan seterusnya hingga malam terkahir.

Sekembalinya dari Bali, Listiani tersentak kaget. Sebab di depan rumah mereka terparkir sebuah Toyota Fortuner hitam berpita -- pertanda mobil masih baru type 2.4 VRZ 4x2 A/T (Diesel) seharga 520jt. Kejutan hadiah ini sengaja di setting Setnov untuk melengkapi kebahagian bagi istrinya tercinta.

"Pap, mobil siapa itu?" Tanya Listiani dengan tatapan keheranan pada Setnov.

"Ngak tahu" jawab Setnov singkat sambil mengangkat kedua bahunya.

Kedua pasangan inipun melangkah masuk. listiani di buat terpana sebab diatas meja ruang tengah terdapat sebuah bungkusan kado. Setnov memberi isyarat kepada istrinya untuk segera membuka kado tersebut. Listiani menurut saja. Perlahan dan penuh kehati - hatian Ia melepas kertas pembungkus kotak berwarna pink. Warna kesukaan Listiani tentunya.  Sebelum membuka kotak tersebut, Listiani mengocok sedikit kotak itu seraya menerka isinya. Bunyi yang terdengar dari kotak tersebut adalah seperti berisi buku - buku.

Kemudian -- berhitung dalam hati satu, dua, tiga kedua tangannya menarik cepat ujung kanan/kiri kotak tersebut dan husstt!! Kotak terbuka.

Listiani terhenyak. Ia menatap Setnov penuh haru hingga beberapa butiran kristal tak terbendung. Kemudian memeluk erat suaminya seraya mengucapkan terima kasih. Sebab isi kotak tersebut adalah STNK, BPKB dan beberapa berkas lain terkait pembelian mobil fortuner baru itu tertulis atas nama suaminya. Setiadji Novalak beralamat di jalan Dramaekatepe nomor 2/3T. Sungguh Setnov adalah pria idaman bagi Listiani.

***

Namun selang beberapa bulan kemudian, keharmonisan keluarga ini terusik gegara Listiani membaca sebuah pesan pendek mencurigakan di HP Setnov suaminya. Memang dulu sebelum menjalin hubungan serius dengan Listiani, Setnov sering mendatangi panti pijat. Dan satu kebiasaan Setnov bila sudah cocok dengan salah seorang therapist Ia akan berlangganan terus. Bunyi SMS tersebut adalah;

"Mas.. sudah lama tak kesini. Aq kangen pijitin sampean. Pingin seperti dulu lagi!!"

Bunyi pesan singkat ini bagai petir di siang bolong. Menyayat dan sekaligus mengagetkan. Seketika itupun emosi Listiani memuncak. Handphone yang di pegangnya di lemparkan ke arah suaminya. Beruntung secara reflek Setnov memiringkan wajahnya ke kiri sehingga bisa terhindar. HP itupun tidak hancur berantakan karena terlempar mengenai badan sofa. Serangan dan tuduhan bertubi - tubi di layangkan. Setnov kewalahan menenangkan istrinya agar Ia bisa dapat kesempatan bicara, menjelaskan maksut SMS tersebut. Namun upayanya gagal karena kata demi kata yang keluar dari mulut mungil Listiani bak menggoreng pop corn, meletup dimana - dimana. Suaranya yang menggelegar mampu menembus hujan deras malam itu bahkan tanpa malu - malu suara sopran itu menyelinap masuk ke rumah tetangga sekitar.

Setnov berpikir keras seketika. Salah satu cara adalah walk out dari rumah untuk beberapa saat agar istrinya bisa menenangkan diri. Sebab percuma Setnov di dalam rumah tapi tak ada secuil kesempatanpun untuk berbicara. Tiba - tiba Setnov meraih kontak mobil yang tergantung di samping TV dan pergi meninggalkan istrinya.

"Hey.. mau kemana kau?? Cepat katakan siapa perempuan itu ha? Cepatt katakannnnn!!
!"

Begitulah kalimat terakhir yang terdengar begitu Setnov walk out.
Jalanan sepi akibat hujan deras mengguyur disertai angin kencang. Air bah tergenang dimana - mana. Hampir menutupi semua bahu jalan. Namun Setnov mengabaikan semuanya.

Ia melaju kencang menuju pusat kota. Pikirannya berkecamuk mengakibatkan kurang konsentrasi. Tepat di sebuah tikungan jalan pria paruh baya ini tak mampu mengendalikan laju mobilnya melebar jauh ke bahu kiri jalan menaiki trotoar dan menabrak tiang listrik. Peristiwa naas ini terjadi begitu cepat. Beruntung laju mobil fortuner hitam tertahan tiang listrik dan tidak sampai merosot hingga rumah warga yang berada sekitar 3 meter dari tempat kejadian perkara.

Warga sekitar segera membantu mengevakuasi pengemudi mobil tersebut dan di larikan ke sebuah rumah sakit swasta. Saksi mata mengatakan kepada petugas kepolisian bahwa sepertinya sopir mengantuk saat menyetir sehingga menabrak tiang listrik ini. Ia hanya mengalami benjolan sebesar bakpao di pelipis mata kirinya. Mobil itupun kemudian di derek ke kantor polisi setempat.

***

Listiani tak berhenti memandang pilu wajah suaminya yang sebagian tertutup perban. Ia tampak begitu terpukul dengan kejadian naas yang di alami suaminya. Sebuah peristiwa yang sungguh sangat di sayangkan. Apalagi menurut keterangan dokter bahwa Setnov harus segera di larikan ke sebuah rumah sakit ternama di Singapura karena mengalami geger otak. Bila tidak segera di tangani akan lupa ingatan.

Di tengah kegalauan batin, Listiani tersadar bahwa mobil toyota fortuner mereka masih bergaransi. Ia juga ingin meminta penjelasan mengenai jaminan  keselamatan seperti tidak berfungsinya airbag pada saat kejadian berlangsung. Dan anehnya mobil mereka tidak mengalami kerusakan serius tapi benturan yang di alami suaminya serasa super dasyat.

"Baik Ibu. Kapan bisa kami menemui Ibu untuk melakukan investigasi terlebih mobil dan kondisi suami Ibu sebelum kami memberikan klarifikasi atas kejadian ini".

Begitulah jawaban dari pihak Toyota Fortuner. Ketika Listiani hendak menyampaikan jadwal kesepakatan bertemu dengan salah satu tim fortuner, tiba - tiba Setnov bangkit dari ranjang rumah sakit dan meraih ponsel yang menempel di telinga istrinya.

"Ma... jangan telp orang fortuner. Saya hanya pura - pura sakit saja biar mama kwatir". Kata Setnov sambil tertawa ngakak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun