Jackie Chan. Siapa yang tak mengenalnya! Aktor kawakan satu ini telah membintangi puluhan film layar lebar berkelas dunia. Terkenal sebagai aktor laga kung fu akrobatik di sertai unsur komedi. Lihat saja laga aksi nan kocak seperti di film Rush Hour dan film lainnya. Dan hal yang paling menarik adalah benda apapun yang berada di sekitarnya entah itu kain, sepotong kayu atau apalah akan bisa di fungsikan sebagai senjata tambahan untuk melumpuhkan musuhnya.
Namun agak berbeda kali ini di film terbarunya'The Foreigner'. Hampir tak ada unsur komedinya ataupun aksi menegangkan lain seperti melompat antar gedung bertingkat tinggi. Cerita berawal dari Tuan Quan (Jackie Chan), seorang pengusaha kuliner asal China di kota Landon, menjemput putri semata wayangnya bernama Fan di kampusnya. Lalu Fan meminta Tuan Quan mengantarkannya untuk mengambil gaun pestanya di sebuah butik di pusat kota knightbridge.Â
Tiba di lokasi Fan bergerak cepat berlari masuk ke dalam butik, meninggalkan papanya begitu saja. Tiba - tiba dalam hitungan detik sebuah ledakan dasyat memporak - porandakan OBT Bank dan sekitarnya. Tubuh Tuan Quan terpelanting dan bersimbah darah. Sedangkan putri tercinta di temukan tak bernyawa di dalam toko butik tersebut.
Pada bagian ini sisi melankolis Tuan Quan cukup menghipnotis. Emosi penonton di pancing seakan turut merasakan duka mendalam seorang ayah atas kepergian putri tercinta secara mengenaskan. Ia begitu terpukul dan frustrasi sehingga berusaha mencari tahu siapa pelaku pengeboman itu. Sasaran utama yang Ia tuju adalah Tuan Henessy (Pierce Brosnan), seorang petugas intelijen inggris. Karena dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), di curigai jaringan terorisme tersebut ada keterkaitannya dengan Tuan Henessy.
Kata sandi dalam pedekan OBT Bank persis sama seperti yang di lakukan Tuan Henessy sebelumnyaSEMTEX-H. Beberapa kali Tuan Quan menelpon Tuan Henessy agar di beritahu siapa peneror yang telah menewaskan putrinya. Namun tak ada jawaban. Ia pun akhirnya mendatangi langsung ke kantor Tuan Henessy dengan membawa 2 botol cairan dan beberapa bahan peledak lainnya. Â
Pihak sekuriti tidak menyita 2 botol tersebut karena dianggap hanyalah barang belanjaan dari supermarket. Adu argumen berakhir buntu karena Tuan Henessy tetap pada pendiriannya, tidak tahu menahu jaringan terorisme tersebut. Tuan Quan harus pulang dengan penuh kekecewaan. Ganjarannya sebuah ledakan peringatan walaupun ringan tapi berhasil meluluh - lantakan toilet kantor tersebut.
Tuan Henessy geram. Ia memerintahkan 5 pengawal untuk mengintai dan menangkap Tuan Quan di sebuah apartemen. Adu otot dan kejar mengejarpun terjadi. Fans Jackie Chan pasti sudah tahu ketangguhan dan kegesitan sang idola. Yapp.. Ia berhasil melumpuhkan kelima orang utusan tersebut dan meloloskan diri.
Merasa terancam, Tuan Henessy mengungsikan diri ke sebuah rumah peternakan di tengah hutan dengan pengawalan ketat. Tuan Quan membuntuti dengan persenjataan lengkap di sertai bom siap meledak yang telah di rakit sendiri sesaat sebelum penggebrekan di apartemen. Ia membuat sebuah gubug kecil dari ranting pohon dan juga jebakan. Malam harinya Ia menyusup masuk ke penginapan Tuan Henessy. Dua orang penjaga yang mencurigai gerak geriknya berhasil Ia taklukkan sesaat sebelum ledakan dasyat terjadi. Tidak ada korban jiwa namun cukup menggegerkan.
Keesokan harinya sebuah ledakan terjadi di depan pintu gerbang. Korbannya adalah seorang pengawal tewas mengenaskan dalam mobil. Tuan Henessy segera meminta tambahan pengawal dari pusat kota menyisir hutan mencari keberadaan Tuan Quan. Sayang sekali para penyisir terperangkap dalam jebakan.
Tuan Henessy semakin ketakutan. Ia pun kemudian mendatangkan seorang ahli penyisir hutan yang tak lain adalah ponakannya sendiri. Sean mempunyai pengalaman bertempur di Irlandia. Sementara di pusat kota jaringan terorisme UDI berhasil meledakan sebuah bom di atas bir dan menelan 16 orang korban. Dan lagi hasil identifikasi rakitan bom tersebut memakai sandi yang persis sama seperti kejadian OBT Bank. Tuan Henessy semakin kewalahan menghadapi aksi teror berkepanjangan. Sebab yang mengetahui sandi tersebut cuma dirinya sendiri dan Sean.
Sean menyusuri hutan dengan persenjataan lengkap. Aksinya ini dengan mudah terdeteksi karena Tuan Quan telah memasang semacam alarm pendeteksi dan berbagai jebakan. Mendekati gubug wajah Sean tiba - tiba di hantam ranting kayu. Ia terpental berpisah dari senjatanya. Adu jotos pun di mulai. Tubuh Sean yang tinggi besar, muda dan energik di lengkapi sebuah belati tajam siap bertarung. Namun kelincahan Tuan Quan mampu menaklukan tentara muda ini. Dari Sean lah Ia mengetahui nama seorang gembong terorisme.