Ku pungut satu per satu sisa-sisa senja dipelupuk mata
pecahan cahaya yang tak lagi sempurna
memungut lalu menempelkan pada dinding kamar
sampai ia tertelan, lenyap, sia-sia
ku pungut serpihan sisa rasa
membungkusnya dalam-kata                                               Â
lalu mengejanya dalam remang-remang senja
berharap ada yang mempunyai telinga
ku pungut sisa-sisa senyum
ku tampung dan ku gabung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!