Teruntukmu anakku
Setumpuk Rindu ku tumpahkan pada deretan kata-kata ini
Dengan jiwa ku hidupkan untuk setiap baitnya
Anakku
Di setiap kata ini ku tuangkan
Rindu yang menumpuk yang telah tertampung untuk sekian banyaknya hari
Di setiap sudut puisi
Ada doa selalu kulantunkan untuk ragamu yang berada mengejar cita
Mencari senja di setiap sudut kota
Mencari pagi di setiap lini dunia
Anakku
Setiap samudera yang kau lalui
Setiap benua yang kau tapaki
Ada doa suci dari jiwa yang renta
Yang selalu menjadi perahu untukmu berlabuh....
Anakku...
Jika dalam pencarianmu kau terdampar pada gurunÂ
Dan kau lupa menyediakan Aqua
Tenanglah anakku
Ada air di mata ibu mu
Dan jika jalanmu terlalu gersang
Ingatlah bahwa ada doa ibu
Yang menyegarkan....
Nak...
Setumpuk duka di matamu adalah derita yang tak dipernah dimengerti oleh puisi
Dan setumpuk senyum dan tawa pada wajahmu adalah hal yang tak pernah dikenali oleh hati
Kecuali ibumu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H