Mohon tunggu...
Kristianus jaret
Kristianus jaret Mohon Tunggu... Freelancer - Profil pribadi

Nama: Kristianus Jaret (Petualang, Penghayat Absurditas)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Human Trafficking: Refleksi Posisi Perempuan dalam Demokrasi Desa di NTT

13 Agustus 2020   23:30 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:51 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kendati demikian, nada optimis harus selalu ada. Salah satu hal yang harus dilakukan kedepan adalah meningkatkan tensi pemberdayaan perempuan di NTT. UU Desa menjamin pemberdayaan masyarakat desa. Dan untuk itu, Pemerintah desa penting melakukan pemberdayaan perempuan dalam rangka meningkatkan kualitas kerja dan produksi.

Pemerintah desa penting membentuk kelompok perempuan sebanyak mungkin. Misalnya membentuk komunitas penenun, komunitas bertani, atau semacamnya. Kelompok tersebut juga harus diberikan pendidikan nonformal, dengan penguatan kapasitas. Cara ini selain memproduksi, juga menciptakan pasar kreatif perempuan desa.

Perempuan desa tak selalu meluluh pada urusan dapur. Namun harus melampaui itu. Melalui membentuk front-front usaha, saling terkoneksi satu sama lain. Secara perlahan hal ini akan dengan sendiri membentuk habituasi dan mampu meminimalisir kemiskinan desa. Dengan demikian, upaya-upaya pemberdayaan melalui pembentukan kelompok perempuan pada setiap sektor potensi. Hal ini sebagai cara politis mereposisi perempuan dalam demokrasi desa.

Oleh: Ernest Teredi dan Cristiano Jaret (Peneliti di Lembaga Terranusa Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun