Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menag Yaqut dan Interupsi Politis

3 Oktober 2023   20:20 Diperbarui: 3 Oktober 2023   20:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hemat saya, statement Yaqut justru memuat pesan edukatif bahwa massa atau masyarakat harus bijak dalam memilih pemimpin. Poin inti yang hendak dikedepankan Yaqut justru terkait bagaimana masyarakat menyaring janji-janji kandidat sekaligus melihat dengan jeli track record yang dibangun sebelum naik ke panggung Pilpres. Dari sisi pesan komunikator, Yaqut justru tidak membawa produk konten yang bertentangan dengan visi perdamaian yang didambakan Presiden terkait Pemilu 2024 yang kondusif.

Hal yang mungkin menjadi pemicu adalah kekuatan interpretasi khalayak. PKB sebagai audiens dan rumah formasi Yaqut justru merasa Yaqut memberi pesan yang berjenis kelamin "provokator." 

Dalam hal ini, kita bisa memperlebar hermeneutika kecurigaan kita terhadap komunikator dan komunikan. Jika ditelisik dari aspek efek, Yaqut justru berhasil menyampaikan pesannya kepada masyarakat. 

Statement Yaqut justru mendapat respon dari banyak kalangan dan mampu memberi kekuatan bagi Yaqut untuk memberi edukasi tambahan terkait upaya melawan politik identitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun