Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Formasi Politik Ganjar untuk Generasi Muda

30 September 2023   15:46 Diperbarui: 30 September 2023   15:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo saat rapat Rakernas PDI-P. Foto: https://news.republika.co.id/

Pendidikan politik harus menjadi formasi awal bagi seseorang sebelum terjun ke dunia politik praktis. Dalam sebuah organisasi atau ketika bergabung dalam sebuah partai politik, seorang anak muda mampu melihat secara mendalam visi politiknya ke depan. Tanpa pendidikan politik yang baik, seorang politikus hanya akan menjadi zombie di laboratorium partai politik. Untuk itu, generasi muda, muali sekarang harus berani tuk terjun ke dunia politik.

Meningkatnya jumlah pemilih muda di Indonesia membuat pasar politik menuju tangga Pilpres 2024 semakin tertantang. Jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 mendatang diperkirakan akan menginjak angka 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah penduduk usia muda tentunya menjadi lahan empuk bagi para calon legislatif, bupati, gubernur, dan kandidat presiden untuk mengobral isu. Akan tetapi, menariknya para pemilih muda saat ini justru semakin kritis dalam memilih. Kekritisan kaum muda ditunggu agar bangsa ini mampu dikelola dengan baik. Kritis berarti mampu melihat dengan jeli, mendalam, dan bebas dari tekanan apapun.

Salah satu bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo, mengajak anak-anak muda untuk terlibat aktif dalam politik. Ganjar melihat ada peluang besar yang tengah melekat pada diri anak muda saat ini. Stamina politik anak muda, menurut Ganjar harus diasah dan diperlihatkan dari saat ini. Ganjar bahkan menyebut bahwa sebuah kegiatan bisa diinternalisasikan melalui  upaya learning by doing dan experience by leraning. Selain mengajak anak muda masuk ke dalam irama politik, Ganjar juga mengajak Generasi Milenial agar ikut ambil bagian dalam kampanye politik dirinya.

"Kita sama-sama belajar. Hai anak-anak muda, mau menjadi tim sukses saya? Lihat proses? Dan tolong beri kami masukan," kata Ganjar saat menghadiri acara Ideafest 2023 di Senayan Jakarta.

Ganjar Pranowo berselfie bersama mahasiswa. Foto: https://jatengprov.go.id/
Ganjar Pranowo berselfie bersama mahasiswa. Foto: https://jatengprov.go.id/

Peluang anak muda untuk terjun di dunia politik memang sangat besar. Artinya, dalam waktu dekat, bangsa ini akan berada di tangan generasi muda. Di tangan generasi muda, bangsa dan negara ini diharapkan mampu menuju iklim politik yang akur dan damai. Akan tetapi, semua prospek ini hanya menjadi mimpi karena pada kenyataannya anak muda enggan untuk terlibat dalam dunia politik. Menurut data survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), ketertarikan anak muda untuk ikut dalam partai politik atau organisasi politik hanya 1,1 persen. Keinginana anak muda untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif hanya 15 persen, dan hanya 14,1 persen anak muda yang ingin terlibat dalam pencalonan sebagai kepala daerah.

Pergeseran kurva opini dan keterlibatan anak muda dalam politik jstru terlihat di media sosial. Banyak anak muda lebih tertarik memberikan opini, komentar, analisis, dan ikut-ikutan menghajar tokoh-tokoh tertentu di media sosial. Hal ini justru diminati karena terlihat simpel, tanpa tatap muka, dilakukan kapan saja dan di mana saja, serta tak perlu melibatkan perasaan. Hal-hal seperti ini sangat digandrungi anak muda, ketimbang berdebat vis a vis dengan orang lain.

Dalam ruang politik media sosial, opini-opini sarkas yang lahir dari bilik labil anak muda bisa diungkapkan begitu saja. Fenomena seperti inilah yang membuat anak muda lebih survive mempreteli politik. Dengan rasio ini, keterlibatan anak muda di media sosial bisa mencapai angka 17,7 persen. Sedangkan sekitar 6 persen anak muda yang berani menyampaikan secara langsung opini, gagasan, dan kritik mereka terhadap pejabat publik. Selain gagasan, opini, dan kritik, ada sekitar 2,4 persen anak muda juga mendonasikan uang untuk kegiatan partai politik.

Ajakan Ganjar tentunya merupakan sebuah panggilan dan ungkapan kekhawatiran seorang capres terhadap niat generasi muda dalam berpolitik. Ganjar memanggil anak muda untuk terjun ke dunia politik, tidak berarti anak-anak muda harus menyatu dengan Ganjar dan memilih Ganjar. Panggilan Ganjar agar anak muda terlibat dalam politik merupakan sebuah formasi politik yang hendak dibangun Ganjar untuk generasi muda. Sebagai seorang capres, Ganjar memiliki sebuah visi bahwa kelak generasi muda akan menajdi nahkoda Indonesia. Dalam kerangka inilah Ganjar memberikan suntikan opini dan advice agar generasi muda terjun ke dunia politik dan mulai membangun karier politik.  

Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo saat rapat Rakernas PDI-P. Foto: https://news.republika.co.id/
Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo saat rapat Rakernas PDI-P. Foto: https://news.republika.co.id/

Ajakan Ganjar tentu mempunyai dampak positif bagi masa depan politik Tanah Air. Jika regenerasi dan kaderisasi mandeg hanya sampai di Generasi Baby Boomers dan Generasi Y, maka watak politik kita di kemudian hari akan dihantui kegelapan. Ajakan Ganjar sejatinya hendak mengarisbawahi bahwa jika ingin terjun ke politik, waktu yang baik ya harus dimulai dari sekarang. Formasi politik dan "political knowledge" harus diisi dari sekarang bahkan saat masih di bangku pekuliahan. Learning by doing pada gilirannya mampu membentuk postur politik yang benar-benar melekat pada diri seorang politikus. Inilah yang diharapkan Ganjar untuk generasi muda. Jika kita muda, tetapi dipaksakan untuk terjun ke dunia politik, hal itu justru membahayakan partai politik dan dinamika politik ke depannya.

Pendidikan politik yang baik dari sekarang merupakan sebuah harapan yang harus mulai dihidupkan oleh generasi muda. Jika serius mau bergabung di dunia politik, mulailah untuk bergabung dengan organisasi politik. Ketika pendidikan politik dimulai dari sekarang, generasi muda akan lebih memahami seluk beluk politik, kritis dalam menyampaikan gagasan, bijak dalam membuat kebijakan, dan adil dalam bertindak. Poin-poin ini lah yang hendak diharapkan oleh sosok Ganjar bagi generasi muda.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun