Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membangun Jalan Politik Kaesang

24 September 2023   01:55 Diperbarui: 27 September 2023   17:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaesang Pangarep resmi masuk PSI. Foto: ttps://regional.kompas.com

Putra ke-3 Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bergabungnya Kaesang bukanlah hasil usulan siapa-siapa. Sebaliknya, bergabungnya Kaesang sendiri sejatinya merupakan tanda bahwa dirinya telah dewasa, terutama dalam menentukan hak dan pilihannya partai politiknya. Sebelumnya, Kaesang memang diisukan untuk maju menuju Depok I bersama PSI. Strategi PSI memang sudah dibangun lama terutama dalam proses kaderisasi kandidat baru.

Arah mimpi perpolitikan PSI tentunya tertuju pada orang-orang muda. Sebagai sebuah partai yang menggambarkan kehadiran anak muda, PSI pun perlu mengisi lumbung keanggotaannya dengan cara-cara yang baik dan konstitutif. Kaesang Pangarep tentunya melewati cara-cara yang baik sebelum masuk ke PSI. 

Meski belum pernah terjun dalam dunia politik, modal nekad, bisa dipastikan menjadi kekuatan di balik pilihan Kaesang untuk bergabung bersama PSI. Taji politik Kaesang, hemat saya, sama sekali belum terlihat saat ini. Apa yang menjadi syarat masuk semata-mata karena Kaesang masih muda dan kekuatan citra Presiden Joko Widodo. Hemat saya, hal ini tidak bisa dimungkiri mengingat PSI selalu melihat visinya segaris dengan Pak Presiden Joko Widodo.

Dari berita masuknya Kaesang ke lumbung PSI, PDI-Perjuangan sebagai rumah kediaman Jokowi, Bobby, dan Gibran tidak terlalu memberikan banyak komentar. Masuknya Gibran tak memengaruhi semangat PDI-Perjuangan untuk terus mendukung kader-kadernya ke depan. 

Dalam rentang perefleksian saya, Kaesang memang tak memilih PDI-Perjuangan sebagai rumah belajar politik karena dianggap biasa. Akan tetapi, citranya mampu memanggil siapa saja yang berusaha mendekatinya. Citra baik dan punya daya tawar yang dimiliki Kaesang Pangarep merupakan bentuk "trickle down effect" dari sosok sang ayah Joko Widodo (Jokowi). 

Akan tetapi, tak seperti sang kakak Gibran Rakabuming Raka, Kaesang justru memilih partai kecil. Partai-partai kecil, seperti Golkar, PDI-P, Demokrat, NasDem, dan lain-lain seharusnya menjadi tempat berlabuhnya Kaesang. Sekali lagi berbebeda. Pilihan Kaesang justru jatuh pada PSI yang belum mendapat apa-apa di kursi Senayan. Dengan demikian, hadirnya Kaesang diharapkan mampu membawa PSI masuk ke Senayan.

Kaesang Pangarep akan diusung oleh PSI. Foto: ttps://sumsel.tribunnews.com
Kaesang Pangarep akan diusung oleh PSI. Foto: ttps://sumsel.tribunnews.com

Dalam tubuh PSI, Kaesang tentunya akan belajar berpolitik. Ketakutan dan kecemasan soal bergabung pada sebuah institusi atau organisasi, pada akhirnya tak berlaku bagi Kaesang. Hemat saya, masuknya anggota baru ke dalam sebuah partai menjadi momen terbaik bagi sebuah partai untuk memberikan pengetahuan politik. 

Kaesang sendiri tentunya belum mendalami poin terkait politik secara teoritis dan praktis. Yang perlu diapresiasi adalah kemauan Kaesang untuk berjalan berbeda dangan partai yang telah membesarkan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution. Daya tawar PSI tentunya sangat kuat. Visi tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo akhirnya terpenuhi dengan hadirnya sosok Kaesang di kursi PSI.

Apa yang dialami Kaesang merupakan sebuah stapak awal dalam mengenal dunia politik. Stapak awal ini muncul dalam wujud Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dengan masuknya Kaesang, PSI diharapkan bisa mendukung pendatang baru dengan komunikasi yang baik. Di tubuh PSI, jalan Kaesang Pangarep tengah dipersiapkan. Hal yang mungkin diterapkan dalam waktu dekat adalah kemauan Kaesang untuk duduk di kursi ketua umum PSI dan kemauan Kaesang untuk maju sebagai calon walikota Depok. Dalam hal inilah jalan politik Kaesang tengah ditelusuri bersama PSI.

Posisi Kaesang saat ini di PSI bukanlah hal yang biasa-biasa saja. Upaya PSI menggaet Kaesang dalam artian tertentu bisa dipahami sebagai upaya menguji daya tawar PDI-Perjuangan. Selama ini PDI-Perjuangan dan PSI memang tidak saling mendukung. PSI bahkan pernah diklaim PDI-Perjuangan sebagai partai kecil yang menggangu. 

PDI-Perjuangan bahkan bisa dikatakan "menganggap-remeh" PSI sebagai sebuah partai pengusung. Sikap PDI-Perjuangan yang menganggap-remeh PSI tentunya membuat PSI tidak memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Bahkan, akhir-akhir ini, PSI getol menghadiri acara yang diselenggarakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun