Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo, Kamu Masih Diperhitungkan

22 September 2023   16:10 Diperbarui: 22 September 2023   16:16 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Difitnah dan dituding adalah resiko besar yang Anda terima ketika tangga pertama menuju kekuasaan mulai dipijak. Tangga-tangga menuju kekuasaan, dalam hal ini, bukanlah tangga dengan tingkat safety yang kuat. Sebaliknya, setiap anak tangga menuju kekuasaan selalu penuh dengan lumuran darah. Di samping kiri-kanan, ada jurang yang menganga. Di pucuk anak tangga, ada ular berkepala tujuh siap meremuk gagasan dan mimpimu. Itulah tangga kekuasaan dan perjuangan demi meraihnya.     

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus bacapres 2024 dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto memberikan jawaban tegas bahwa fitnah yang ditujukan kepada dirinya merupakan bukti bahwa dirinya masih diperhitungkan di ranah debat sosial. Jawaban ini disampaikan Prabowo saat dirinya diundang untuk menghadiri acara "Tiga Capres Bicara Gagasan" yang dipandu Najwa Shihab di Grha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Prabowo menilai fitnah, hate speech, kabar bohong, dan sejenisnya tidak harus ditanggapi secara serius. Poin yang bisa diambil justru sebaliknya, yakni kita masih diperhitungkan dalam dinamika perdebatan sosial.

Aksi Prabowo di panggung Grha Sabha Pramana UGM merupakan sebuah potret keterbukaan seorang calon pemimpin. Sejak dideklarasikan menjadi bacapres dari Partai Gerindra, sikap, tutur kata, dan gerak-gerik Prabowo memang berbeda. Ada perubahan besar yang diperlihatkan Menteri Pertahanan itu di hadapan ratusan juta masyarakat Indonesia. Prabowo tampil tanpa emosional. Gerak-gerak tubuhnya sesekali diperlihatkan saat dirinya dijemput sorak-sorai mahasiswa yang hadir di UGM. Prabowo seperti tak lagi memiliki beban tertentu. Ekspresi dirinya cukup berbeda dengan masa-masa sebelumnya dimana banyak "tensi" yang keluar dari kontak wajah dan komunikasi verbal. Tak hanya dari ekspresi wajah, gebrakan kepalan tangan di meja atau podium kadangkala diperlihatkan di depan masyarakat saat itu. Akan tetapi, semua ini kini berubah drastis. Semuanya berubah seketika. Prabowo lebih "legowo."

Ketika Prabowo diterpa isu bahwa dirinya menampar dan mencekik Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, jawaban yang keluar dari mulut Prabowo justru lebih "legowo." Menurut Prabowo, hal-hal semacam itu tidak benar. Prabowo menjawab tudingan itu dengan santai sambil memberi penjelasan bahwa intensitas fitnah yang dialamatkan kepadanya justru menunjukkan bahwa dirinya diperhitungkan di ruang debat publik. Bagi Prabowo Subianto, orang-orang semacam itu -- yang suka mengumbar fitnah dan berita bohong -- justru secara tidak sadar tengah merusak tatanan demokrasi, tetapi sekaligus memberi kredit poin untuk dirinya. Di dalam kuali fitnahan, Prabowo tak gentar. Selama Prabowo naik ke podium capres selama tiga kali, Prabowo memang selalu diterpa masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Uniknya, isu pelanggaran HAM ini hanya terjadi ketika Prabowo ikut nyapres. Hal-hal semacam ini pasti akan terjadi kembali di masa-masa kampanye pasca pendaftaran di KPU mendatang.

Prabowo Subianto Ketum Gerindra. Foto: https://uns.ac.id/id
Prabowo Subianto Ketum Gerindra. Foto: https://uns.ac.id/id

Tiga kali nyapres dengan bujet yang fantastis, tentunya membuat publik tercengang. Dari total kekayaan yang dilaporkan ke pusat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Prabowo diklaim memiliki kekayaan sekitar Rp 2 triliun. Bujet ini, lantas membuat Prabowo tak pantang mundur? Darah militer yang melekat dalam dirinya justru membuat ia lebih optimis dengan semua perjuangan yang dilakukannya selama ini. Diksi dan intonasi gebyar yang selama ini diperlihatkan di podium adu gagasan, seringkali membuat persepsi publik menjadi semakin prematur. Prabowo bahkan dengan klakar menyampaikan di depan ribuan mahasiswa UGM bahwa kadang ia dicap sosok yang berupaya mengkudeta rezim. Bagi Prabowo Subianto, isu-isu demikian sudah mendarat di kuping dan hatinya. Tudingan-tudingan demikian, malah membuatnya semakin kuat dan berani bangkit. Dari semua isu, tudingan, fitnah, kabar bohong, hoax, dan hate speech yang beredar, justru jatuh pada satu refleksi mendalam bagi Prabowo, yakni dirinya masih diperhitungkan.   

Prabowo Subianto akan maju lagi sebagai calon presiden untuk keempat kalinya. Dari Pak Joko Widodo, jatah Pak Prabowo mungkin kali ini. Itulah yang dimaksudkan dengan peluang yang masih diperhitungkan. Peluang akan terus ada. Demikian pula dengan pejuang. Selama Prabowo berjuang, peluang pun akan terus ada. Tranformasi diri dan watak kepemimpinan yang diperlihatkan Pak Prabowo harusnya membuat rakyat bisa yakin dengan dirinya saat ini. Harapan emasnya adalah watak yang cenderung friendly saat ini harus tetap dijaga hingga akhir hayat. Watak merakyat tidak hanya dijaga hingga kekuasaan diraih atau berakhir. Jika Prabowo Subianto merasa dirinya masih diperhitungkan, artinya Prabowo wajib "legowo."

Wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto semakin menguat. Foto: https://uns.ac.id/id
Wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto semakin menguat. Foto: https://uns.ac.id/id

Jika ada tawaran duet dengan pasangan lain, apakah Prabowo Subianto "legowo" untuk berkolaborasi dan meletakkan ambisinya di kursi calon wakil presiden? Katakanlah Prabowo diduetkan dengan Ganjar Pranowo, siapa bakal "legowo" memberi kursi Presiden? Ini semua hanya sebatas isu. Poinnya tetap terkait peluang Prabowo yang masih diperhitungkan.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun