Separuh dari pijakan Prabowo sudah berada di dalam "kandang banteng." Keikutsertaan Budiman Sudjatmiko dalam aksi deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) menjadi tanda bahwa Prabowo telah berada di dalam kandang banteng.Â
Di kandang banteng, Prabowo hadir dengan wujud Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu). Jika Budiman berani mendeklarasikan Prabowo, apakah Budiman kurang budiman?
Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko akhir-akhir ini membuat beragam langkah politik yang "tajam." Bagi "societas politic," aksi Budiman Sudjatmiko memang susah ditebak. Sebagai seorang politikus PDI-P, Budiman seharusnya berjalan pada track politik yang sudah disediakan, yakni tunduk pada institusi politik yang dinaunginya.
Selama ini, Budiman berkembang di rumah PDI-P. Di tubuh PDI-P, Budiman seharusnya tidak sepatutnya membelot ke partai lain -- apalagi ikut mendeklarasikan jagoan lain untuk Pipres 2024.Â
Dari rahim PDI-P, Budiman seharusnya menyatu dengan capres pilihan partai, yakni Ganjar Pranowo. Semua konsep klasik ini justru runtuh di hadapan Budiman.
Pada 18 Agustus 2023 kemarin, Budiman menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal capres pada Pilpres 2024. Pernyataan dukungan tersebut disampaikan Budiman Sudjatmiko saat menghadiri deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convetion Center, Semarang, Jawa Tengah.Â
Bahkan, Budiman hadir secara langsung dalam deklarasi relawan Prabu. Aksi Budiman, sekilas kelihatan tak terlalu budiman. Akan tetapi, itulah politisi. Jika tak heboh dan membelot, nanti dikira kurang kritis, atau apalah.
Aksi Budiman sekali lagi bukan sebuah gerakan politis biasa. Ibarat peluru nyasar, Budiman tiba-tiba mendarat begitu saja, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ia enggan berpamitan, dan memilih muncul begitu saja untuk menciptakan kegaduhan di ruang publik dan polemik di tubuh PDI-P.Â
Budiman seperti terlempar begitu saja ke lumbung Prabowo, meski setiap hari ia tinggal di gubuk PDI-P. Keputusan Budiman untuk hadir di panggung deklarasi relawan Prabu tentu memantik komentar publik.Â
Dari kebingungan dan beragam komentar, Budiman ditelusuri ke laman track record. Dalam catatan sejarah, Budiman merupakan aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM) yang paling vokal.Â