Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Zygmunt Bauman, Si Sosiolog Vagabond

20 Agustus 2023   23:54 Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zygmunt Bauman sosiolog Polandia. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Zygmunt_Bauman

Zygmunt Bauman, seorang sosiolog Polandia (1925-2017) menyandang banyak predikat semasa hidupnya. Banyak gelar disemat pada dirinya, seperti pencerita, sosialis, strukturalis, teorisi kritis, Marxian yang humanis, eksistensialis, sosiolog hermeneutis, postmodernis, atau "poet-intellectual" -- hibrid antara sosiologi dan puisi (Michael Hviid, 2016:2). Karya-karya Bauman sulit ditempatkan dalam kotak model pemikiran tertentu.

Bauman tidak bisa dikategorikan pada satu model orientasi teoretis. Karyanya melampaui gaya, originalitas, dan passion penulis umumnya. Akan tetapi, hal itu sejatinya tidak mengubah sosiologi sebagai sebuah disiplin. Sebaliknya, Bauman menghidupkan dan merevitalisasi teori sosial dengan mendorong dan menantang batas-batas terluar dari asumsi-asumsi yang masih bertahan dan kaku.

Zygmunt Bauman merupakan seorang sosiolog. Itu berarti ia memandang tindakan-tindakan manusia sebagai elemen-elemen figurasi yang lebih luas dan memandang manusia sebagai agen-agen yang berkaitan dalam jejaring saling bergantung (mutual dependency) satu sama lain. Ia ingin menggugat yang familiar (defamiliarize the familiar) dan membuat dunia lebih terbuka pada kebebasan indiviual dan kolektif.

Defamiliarisasi berarti menerjang tembok pemahaman baku dan kaku yang menghalangi kita memahami dan mengalami dunia secara baru (Michael Hviid, 2016:3). Sosiologi dengan metode hermeneutika sosiologis menjadi agen transformasi sosial dan individu. Bauman meyakini bahwa ketika orang bebas berpikir dan bertindak untuk diri mereka sendiri, hal ini bisa dipandang sebagai upaya mengurangi efek eksistensi relasi-relasi kekuasaan (Zygmunt Bauman, 1990:7).

Secara intrinsik, sosiologi Zygmunt Bauman bersifat kritis; mengguncang common sense. Dengan kata lain, tulisannya merupakan gabungan tidak sistematis antara percakapan dan prasangka yang mengatur rutinitas keseharian. Menurut Dennish Smith, Bauman tidak hanya seorang sosiolog, tetapi juga seorang filosof sosial yang kompeten melampaui Hegel, Husserl, Heidegger, Wittgenstein, dan Levinas (Dennis Smith, 1998:5).

Bauman merupakan seorang pencerita (storyteller) dan pembuat narasi-narasi historis. Ia juga menjadi bagian dari kisah yang diceritakannya sendiri. Dua pusat narasi-narasi dalam seluruh karya Bauman ialah narasi kemajuan utopia sosialis dan narasi transisi dari modernitas menuju postmodernitas. Keduanya dimulai dengan keruntuhan sebuah tatanan sosial tradisional, memiliki pahlawan-pahlawan dan pionir-pionir, dan berakhir dengan menantang pembaca untuk bertindak dan membuat pilihan.

Zygmunt Bauman dikenal sebagai sosiolog eklektik. Ia tidak menggunakan metode yang kaku tetapi menggunakan metafora. Gaya sosiologinya tidak sesuai dengan sosiologi Anglo-Saxon yang cenderung positivis. Pendekatan Bauman ialah literature analyss bukan statistik analisis. Dalam arti tertentu, gaya sosiologi Bauman condong ke arah baru daripada model eksposisi sosiologi pada umumnya (Michael Hviid Jacobsen, 2006:309).

Menurut Bauman, tidak ada keharusan oposisi fundamental dan tidak terjembatani antara contoh percobaan deskripsi ilmu sosial dan karya-karya literatur. Ia menciptakan konsep sosiologis seperti vagabond, tourist, stranger, gated community, global frontierlands, nowherevilles, solid modernity, liquid modernity (Michael Hviid Jacobsen, 2006:310). Metafor Bauman pada kenyataannya memprovokasi pembaca untuk melihat dan menemukan dunia baru, dengan mempertajam kepekaan dan membuka mata kita pada horizon-horizon baru di luar pengalamaan saat ini demi mengeksplorasi kondisi manusia yang belum tersingkap.

Menurut Mark Davis, Bauman merupakan seorang teoretisi non-mainstream. Pertama, Bauman merupakan imigran yang mengkonstruksi dasar sosiologi Inggris dan teori sosial pada paruh kedua abad ke-20. Ia mulai dikenal pada akhir 1970 hingga 1980 ketika teori sosial gaya "kontinental" masih dominan. 

Kedua, Bauman adalah salah seorang pemikir Polandia yang diusir karena semangat counter-socratic, yaitu memengaruhi mahasiswa bersikap oposisional terhadap pemerintah. 

Ketiga, Bauman merupakan bekas petinggi komunis Polandia dan bergabung dalam kelompok ex-komunis kiri Inggris, yang memengaruhi kehidupan intelektual Inggris. Dalam bidang teori sosial kontemporer Eropa, Bauman disejajarkan dengan Bourdieu, Derrida, Eco, Foucault, Giddens, Habermas, dan Zizek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun