Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Virtual dan Watak Nyicip

24 Januari 2022   11:52 Diperbarui: 24 Januari 2022   11:54 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam dunia digital, sejatinya tidak ada hierarki. Tidak ada acuan. Semua bisa memangsa siapa saja. Tak ada status kewarganegaraan. Tak ada kartu identitas (KTP). Tak ada prinsip. Tak ada syarat-syarat. Ruangnya memang benar-benar brutal. Yang dibuat kemarin bisa dihapus dalam waku sekejap. Tepatnya, dunia digital-virtual tak suka yang stabil. Ruang gerak dunia virtual selalu mencari (in searching).

Karakter manusia yang berubah dari "homo spaiens" menuju "homo digitalis" benar-benar unik. Di era digital, manusia tidak hanya dan bahkan tidak benar-benar berinteraksi dengan sesama manusia. Manusia justru berinteraksi dengan mesin. Ketika interaksinya selalu dengan mesin, emosi dan perasaannya pun mirip cara kerja mesin -- mengumpulkan, mengolah sesuai instruksi, lalu membuat keputusan. "That's all!"

Sekarang, susah menjumpai orang yang betah di satu tempat. Jenis manusia "vagabond" (berpindah-pindah) adalah karakter baru yang diiikatkan pada skoci pikiran masing-masing manusia. "Homo digitalis" hanya bermodal nyicip. Ia berkeliling, memotret, menggunggah, lalu pergi. Ia tak mau menetap. Ia suka bertamasya. Baginya "nyicip" adalah kebutuhan yang diakumulasi atas dasar keinginan-keinginan dalam diri yang tak tertampung jumlahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun