Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Holocaust dan Sketsa Birokrasi Modern

3 Januari 2022   22:51 Diperbarui: 4 Januari 2022   01:24 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi museum holocaust. Sumber: https://travel.tempo.co.

Dalam negara yang mengalami modernitas yang solid, pemerintah membangun lembaga-lembaga yang sedemikian rupa mampu menata manusia demi keamanan, membuat kartu pengenal, menyimpan data-data kependudukan dan catatan kriminalitas. Melalui cara ini negara bisa mengkontrol dan memprediksi risiko kejahatan.

Para pelaku holocaust menjalankan aktivitas mereka dengan mengambil sikap distansi terhadap korban. Dalam sistem rasional birokratis, satu-satunya yang patut didengar ialah suara perintah, bukan suara korban. Sikap distansi membuat pelaku merasa tidak bersalah secara moral. Mereka hanya menjalankan aturan, perintah, dan sistem.

Saat berada dalam kontrol birokrasi, profesional, dan para ahli yang berkerja secara saintifik atau otoritas politik, seseorang dibiasakan untuk menolak dorongan moral.  Kita disosialisasikan untuk menerima keharusan mendengar dan melaksanakan perintah yang top-down dan responsibilitas kita sangat sederhana yaitu memenuhi perintah tanpa memperhitungkan implikasi moral. Sebagai konsekuensinya, birokrasi menciptakan manusia yang melakukan kejahatan tanpa rasa tanggung jawab moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun