Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sabtu dan Hermeneutika Kata "Terserah" dalam Chattingan Whatsapp

6 November 2021   12:39 Diperbarui: 6 November 2021   12:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikatakan kaya jika kata ini terlepas dari maksud si pengirm teks. Artinya, si pengirim teks tak memenjera maksud teks. Akan tetapi, semakin miskin jika pesan ini dipenjara dalam skema berpikir si pengirim teks. Artinya, si pengirm teks tak memberi penjelasan apa-apa terkait kata "terserah" itu.

Kata "terserah" yang dikungkung interpretasi personal si pengirim teks akan cenderung menimbulkan kegaduhan dalam langgam berkomunikasi. Teks lebih banyak berbicara kepada pembaca ketika teks terlepas sama sekali dari maksud pengarang. Hermeneutika Jacques Derrida dalam membaca teks bermula dari corak berpikir seperti ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun